Warga Pangandaran Diminta Waspada Acaman Covid-19

Sebagai daerah wisata pantai, Pangandaran dikunjungi wisatawan dari Jabar dan daerah lain, warga tetap diminta waspada terhadap ancaman Covid-19
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (tengah depan), di Pangandaran, 5 Juli 2020. (Foto: jabarprov.go.id).

Pangandaran - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, meminta agar warga Pangandaran tetap waspada dan tidak lengah terhadap potensi penularan Covid-19. Apalagi, Pangandaran adalah destinasi wisata yang selalu dipadati wisatawan dari berbagai daerah di Jabar. "Kewaspadaan terhadap Covid-19 ini ibaratnya seperti ronda, 24 jam tidak boleh lengah," kata Kang Emil saat meninjau protokol kesehatan di objek wisata Pantai Pangandaran, 5 Juli 2020.

Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, menambahkan sebagai destinasi wisata yang kini sudah kembali dibuka, Pantai Pangandaran berisiko terhadap penyebaran Covid-19 jika protokol kesehatan diabaikan. Kasus baru di Pangandaran pun tercatat dari wisatawan dan warga lokal yang bepergian ke daerah episentrum Covid-19. "Pangandaran ini destinasi pariwisata maka pastilah ancaman (Covid-19) besar bila kita lengah, karena itu saya titip ke Bapak Bupati (Jeje Wiradinata) untuk terus meningkatkan komunikasi kepada warganya terkait potensi ini," ucap Kang Emil.

Selain itu, kewaspadaan di Pangandaran juga harus tetap dijaga sebagai salah satu daerah yang menggelar Pilkada serentak Desember mendatang. Menurut Kang Emil, pandemi bisa saja masih terjadi dalam waktu lama jika kedisiplinan tidak dijaga dan vaksin belum ditemukan. "Saya titip juga Pangandaran dijaga kondusifitasnya dalam rangka Pilkada bulan Desember, jangan sampai menjadi klaster baru karena kita belum tahu pandemi ini kapan berakhir," tutur Kang Emil.

Sementara terkait kegiatan di sekolah, Kang Emil menegaskan bahwa sekolah secara fisik hanya boleh dilakukan di zona hijau atau Level 1. Saat ini, Kota Sukabumi jadi satu-satunya zona hijau di Jabar.

Adapun kegiatan di pesantren sudah boleh dilakukan sesuai protokol kesehatan di masa Adaptasi Kegiatan Baru (AKB) karena pengelolaan dan kurikulum setiap pesantren berbeda sehingga tidak berpengaruh terhadap sistem pembelajaran. "Selama belum zona hijau, sekolah umum belum boleh. Pesantren boleh karena kurikulumnya tidak sama setiap pesantren, jadi kalau ada yang mulai duluan atau telat tidak terlalu mempengaruhi sistem pembelajaran," ujar Kang Emil.

"Kalau sekolah umum yang dikelola negara kurikulumnya sama. Maka ada delapan juta anak SD, SMP, SMA yang harus kami lindungi. Untuk itu kita terus berusaha dan berdoa semoga daerah-daerah di Jabar kembali Hijau supaya kehidupan kembali normal," katanya.

Selain meninjau protokol kesehatan, Kang Emil juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga terdampak Covid-19. Tak hanya di Pangandaran, paket sembako juga diberikan untuk warga Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis serta Kota Banjar melalui acara Touring Bakti Sosial HUT ke-74 Bhayangkara. "Saya bersama Forkopimda melakukan pengecekan protokol-protokol kesehatan dan update Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar," ujar Kang Emil. (Pun/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Ke Pantai Pangandaran Bawa Hasil Rapid Test Covid-19
Objek wisata pantai Pangandaran, Jabar, mulai dibuka untuk umum terbatas dan harus bawa hasil rapid test Covid-19 serta terapkan protokol kesehatan
Hanya Wisatawan Jabar Boleh Melancong ke Pangandaran
Seiring dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sektor pariwisata, Pemkab Pangandaran mulai membuka kegiatan wisata di pantai Pangandaran
Pemprov Jabar Lobi Pusat Bangun Pangandaran Jadi KEK Berpotensi Wisata
Pangandaran dinilai memiliki potensi pariwisata mulai dari budaya, maritim yang dapat mendongkrak PAD.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.