Warga Gowa Tolak Pemakaman Jenazah Virus Corona

Tolak pemakaman jenazah pasien meninggal karena Corona, warga tutup jalan dan bakar ban di tengah jalan.
Penutupan Jalan Macanda, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu yang menolak pekuburan Samata dijadikan lokasi makam pasien Corona. (Foto: Tagar/Ist)

Gowa - Sejumlah warga menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Jenazah rencananya dimakamkan di Kelurahan Samata, sebuah lahan seluas 1,4 Hektare yang disiapkan pemerintah Provinsi untuk pemakaman jenazah Covid-19, Kamis 2 Maret 2020.

Namun nahas, saat jenazah diantar menuju lokasi perkuburan, sejumlah warga memblokade jalan di Jalan Macanda. Mereka membakar ban bekas dan menutup jalan menggunakan ranting dan batang pohon.

Jangan sampai kalau dikubur disini, nanti masyarakat disini juga terkena. Takutnya virusnya menyebar.

Warga khawatir, jika pemakaman tetap dilaksanakan, maka akan berdampak pada warga sekitar.

Wakapolsek Somba Opu, AKP Rusdi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan aksi penutupan jalan berlangsung sekitar pukul 13.30 Wita."Jangan sampai kalau dikubur disini, nanti masyarakat disini juga terkena. Takutnya virusnya menyebar," ujar salah seorang warga.

Wakapolsek Somba Opu, AKP Rusdi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan aksi penutupan jalan berlangsung sekitar pukul 13.30 Wita.

"Penutupan berlangsung sekitar 1 jam. Sempat ditutup warga, tapi sudah terbuka sekitar 14.30 Wita," ungkapnya.

Ia mengatakan mobil ambulans sempat bergerak menuju pemakaman Samata. Namun ambulans itu terpaksa berbalik arah karena jalan ditutup. Menurutnya, kepolisian telah diterjunkan untuk mengedukasi masyarakat agar membuka jalan.

Sementara itu, Ketua MUI Gowa KH Abubakar Paka  meminta masyarakat tidak menolak pemakaman jenazah pasien Corona. Dia mengatakan, pemakaman jenazah hukumnya fardu kifayah atau sebuah aktivitas yang wajib dilakukan dalam pandangan Agama Islam.

Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan protokol kesehatan dalam penguburan sesuai yang ditetapkan WHO. Mayatnya dibungkus plastik, lalu dimasukkan ke dalam peti.

"Namanya Fardu kifayah. Kalau tidak terlaksana maka satu kampung bahkan satu negeri bisa berdosa," jelasnya.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat bersama-sama memberikan dukungan dan tidak lagi menolak jenazah pasien Corona.

"Jadi saya pikir itu kebijakan pemerintah dalam hal ini Pak Gubernur menunjuk lokasi harus didukung oleh seluruh masyarakat," bebernya. []

Berita terkait
Provokator Tolak Jenazah PDP Corona Gowa Ditangkap
Lima orang yang diduga sebagai provokator penolakan pemakaman jenazah virus Corona di Gowa ditangkap polisi.
Penyemprotan Disinfektan Massal Digelar di Gowa
Pemerintah Kabupaten Gowa, TNI, Polri dan kelompok masyarakat menggelar penyemprotan disinfektan secara massal cegah penyebaran virus Corona.
PDP Corona Magelang Meninggal Pernah ke Ijtima Gowa
PDP kasus virus corona Kota magelang meninggal datang ke acara Ijtima Ulama di Gowa tidak sendiri.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.