Virus Corona Jangan Sampai Ganggu Investasi

Pemerintah harus bisa menjaga dan mewaspadai jangan sampai efek virus corona mengganggu kinerja investasi dan menghambat roda perekonomian.
Ilustrasi virus corona baru atau 2019-nCoV (Foto: Pixabay)

Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marwan Jafar mengatakan pemerintah harus bisa menjaga dan mewaspadai jangan sampai efek virus corona mengganggu kinerja investasi dan menghambat roda perekonomian nasional. Sebab bagi Indonesia dan sejumlah negara, China merupakan mitra dagang besar serta strategis.

"Mengapa? Sebab beberapa negara mulai khawatir, pengaruh wabah Corona yang juga sudah ditetapkan WHO sebagai epidemi darurat global, bakal berdampak pada kinerja bidang ekonomi domestik mereka," kata Warman dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 4 Februari 2020.

Kita mesti menyikapi kasus virus corona secara rasional, tetap waspada dan tidak menambah kepanikan berlebihan.

Menurut anggota Komisi VI DPR yang menjadi mitra kerja BKPM dan Kementerian BUMN ini, pemberitaan terkait virus Corona seperti tidak terkendali, antara berita bohong (hoaks), konspiratif dan pendekatan ilmiah. Hoaks Corona merebak, karena masyarakat yang cenderung menyukai berita gosip-sensasional. Sedangkan info Corona bersubstansi ilmiah pasti menyajikan secara lebih obyektif, tak apriori dan mencoba memberi solusi.

"Karena itu saya mengingatkan, kita mesti merespon dan menyikapi menyangkut sejumlah perkembangan aspek kasus virus Corona baru secara rasional, tetap waspada dan tidak menambah kepanikan berlebihan," kata eks Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu.

Sosialisasi Virus CoronaPetugas melakukan sosialisasi tentang virus Korona kepada penumpang di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin, 3 Februari 2020. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Hingga Selasa, 4 Februari 2020, otoritas kesehatan China melaporkan korban jiwa akibat wabah ini terus bertambah. Persisnya, total sudah 425 orang meninggal di China akibat corona virus jenis baru ini. Juga disebutkan, sebanyak 17.205 kasus terkonfirmasi corona telah dilaporkan di 31 wilayah setingkat provinsi di China.

Berita baiknya menurut Marwan, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyatakan hingga Minggu malam waktu setempat, total 475 pasien virus mematikan itu telah sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit. Muncul sejak Desember 2019, virus yang memicu gangguan pernapasan ini telah menyebar luas di penjuru China. Virus ini juga diketahui telah menyebar hingga ke sedikitnya 24 negara.

Kita bersyukur belum muncul laporan resmi mengenai korban virus corona asal Indonesia.

Selain China, sejumlah negara sudah melaporkan kasus corona yakni: Jepang, Filipina, Korsel, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Finlandia dan Prancis. Di Filipina, satu orang meninggal dunia akibat virus ini sehingga total korban jiwa di seluruh dunia mencapai 362 orang.

"Kita bersyukur belum muncul laporan resmi yang menyebutkan ada korban virus Corona di Indonesia. Somoga jangan ada. Kita juga mengapresiasi keputusan pemerintah mengevakuasi 245 WNI dari China dan memulangkan ke tanah air serta tetap mengkarantina mereka dua pekan di Natuna meski dinyatakan sehat," ucap Marwan.

Sebelum memulangkan para WNI tersebut, pihak Kementerian Kesehatan telah menempuh langkah khusus mengantisipasi merebaknya wabah virus corona. Yakni menyiapkan 100 rumah sakit rujukan, kapsul evakuasi, mengaktifkan thermal scanner, dan membagikan kartu peringatan kesehatan atau health alert card di pintu masuk bandar udara dan pelabuhan ke Indonesia.

Virus coronaPekerja di pabrik masker Handan, China. (Foto: nytimes.com)

Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Hubei, China hingga kini sama sekali belum berdampak terhadap investasi di Indonesia secara langsung. "Namun kalau terus berlarut-larut sampai dengan dua hingga tiga bulan, maka otomatis ada dampaknya," ujarnya di Jakarta, Senin, 3 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.

Maka, kata dia ketika ditanyakan bagaimana realisasi investasi dari China jawabannya sama. Dua atau tiga pekan menurutnya masih baik, tapi belum tentu jika virus corona masih ada dalam beberapa bulan ke depan. "Kalau sudah di atas dua bulan ini perlu kita kaji karena pasti ada dampaknya," ucap Bahlil.[]

Baca Juga: 

Berita terkait
Jokowi Enggan Tergagap-gagap Hadapi Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus corona di Indonesia.
Virus Corona Bikin 9.000 Wisman China Batal ke Bali
Keputusan pemerintah yang menutup pintu bagi kunjungan dari dan ke China karena penyebaran virus corona turut memukul industri pelesir Tanah Air.
Penumpang Lion Air Meninggal, Karena Virus Corona?
Maskapai penerbangan bertarif rendah Lion Air rute Jeddah-Surabaya melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Kolombo, Sri Lanka.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.