Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan penyebaran virus corona dari Wuhan, China, merupakan bencana. Meski begitu, menurutnya virus ini tergolong sebagai bencana yang tidak disebabkan dari faktor alam.
Baca juga: Virus Corona Bikin 9.000 Wisman China Batal ke Bali
Mudah-mudahan tidak terjadi di negara kita. Kalau terjadi harus punya skenario apa, penyiapan apa, di mana, dikerjakan apa, step-step itu harus kita miliki. Karena kalau tidak kita akan tergagap-gagap.
"Saya juga perlu ingatkan bahwa bencana bukan bencana alam saja, ada bencana non-alam. Yang sekarang contohnya kita bisa lihat yang namanya virus corona, ini bencana non-alam," kata Jokowi dalam pidato pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2020, di Sentul, Jawa Barat, Selasa, 4 Februari 2020.
Jokowi mengimbau agar seluruh warga negara Indonesia (WNI) dapat mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kita harus punya skenario kalau itu terjadi. Mudah-mudahan tidak terjadi di negara kita. Kalau terjadi harus punya skenario apa, penyiapan apa, di mana, dikerjakan apa, step-step itu harus kita miliki. Karena kalau tidak kita akan tergagap-gagap," ujar Jokowi.
Indonesia berhasil mengevakuasi warga negaranya yang berada di Wuhan, China ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Minggu, 2 Februari 2020.
Selama WNI dikarantina, pemerintah setempat meliburkan seluruh pelajar mulai 3-17 Februari 2020. Hal itu berdasarkan surat edaran dari Sekretariat Daerah Natuna tentang pelajar diliburkan selama dua pekan sebagai upaya pencegahan virus corona.
Baca juga: Ini Alasan Warga Natuna Tolak Karantika Virus Corona
Pelajar diimbau untuk belajar di rumah, dan menerapkan pola hidup sehat. Pelajar juga diminta untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama masa libur.
"Kami harus melindungi seluruh warga, termasuk pelajar dan guru," kata Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti di Tanjungpinang, Minggu 2 Februari 2020. []