Virus Corona Bikin 9.000 Wisman China Batal ke Bali

Keputusan pemerintah yang menutup pintu bagi kunjungan dari dan ke China karena penyebaran virus corona turut memukul industri pelesir Tanah Air.
Turis asal China di Tanah Lot, Bali. (Foto: travelwirenews.com/Amilia Rosa)

Jakarta - Keputusan pemerintah yang menutup pintu bagi kunjungan dari dan ke China karena penyebaran virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) turut memukul industri pelesir di Tanah Air.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy mengatakan pihaknya mendapati ada 9.000 pembatalan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sejak pemerintah membuat keputusan tersebut.

"Dampak ini pasti akan menimbulkan kerugian besar bagi kalangan pelaku industri pariwisata di Indonesia," ujar Didien kepada Tagar di Jakarta, Selasa 4 Februari 2020.

Baca juga: Virus Corona, Garuda Awasi Penerbangan ke Hong Kong

Akibatnya, sejumlah potensi ekonomi yang mestinya didapat oleh kalangan pebisnis pariwisata akan hilang oleh kejadian ini. Pasalnya, wisman China tergolong wisman yang loyal merogoh kocek selama berlibur di Indonesia.

Dia mencatat rerata turis Tiongkok menghabiskan biaya 1.100 dolar Amerika Serikat (AS) setiap satu kali kunjungan. Ini berarti ada sekitar 9 juta dolar AS potensi ekonomi yang lepas dari genggaman Indonesia seusai merebaknya isu virus corona.

"Biasanya dari China itu hampir dua juta wisatawan setiap tahunnya, semoga cepat selesai masalah ini jangan berlarut-larut," ucapnya.

Pukul Industri Perhotelan

Didien menambahkan salah satu sektor yang turut terpukul akibat pelarangan lalu lintas warga China itu adalah industri perhotelan. Tingkat okupansi hotel, khususnya di Bali kata dia banyak disokong oleh turis dari Asia Timur itu, bahkan menyumbang sekitar 70 persen keterisian kamar hotel di Bali.

Sebagai langkah antisipasi, GIPI disebut Didien tengah gencar mendekati sejumlah agen pariwisata di Amerika dan Eropa untuk menambal kekosongan yang ditinggalkan oleh China. Caranya dengan memberikan saran pengalihan destinasi wisata yang sebelumnga ke China untuk selanjutnya menuju Indonesia.

"Itu saya lihat potensi bagus. Apalagi, sebentar lagi mereka mau masuk summer holiday. Tidak mungkin kan turis Amerika dan Eropa itu tetap masuk China, makanya kita usul supaya liburan ke Indonesia saja," kata dia.

Baca juga: Nasib Semua Negara Jika Tak Ada Antiviurs Corona

China merupakan negara terbesar kedua setelah Malaysia menurut daerah asal turis mancanegara. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) wisman China yang datang ke indonesia rerata berjumlah 150.000 kunjungan setiap bulannya.

Terakhir, BPS menyebut bahwa jumlah turis asal Tiongkok yang datang ke Tanah Air selama Desember 2019 berjumlah 154.000 kunjungan, atau sekitar 11,2 persen dari keseluruhan wisman yang datang ke Tanah Air.

Angka itu melonjak dibandingkan dengan November 2019 yang tercatat sebanyak 147.000 kunjungan atau setara dengan 11,4 persen dari seluruh turis asing yang melancong ke Indonesia.

Dari total wisman secara full year, pada 2019 diketahui terdapat 16,1 juta kunjungan. Capaian itu tumbuh tipis 1,8 persen dibandingkan periode yang sama 2018 dengan jumlah 15,8 juta kunjungan. []

Berita terkait
Ini Alasan Warga Natuna Tolak Karantika Virus Corona
Warga Natuna menyatakan keprihatinannya dengan keputusan pemerintah yang menjadikan Natuna tempat karantina WNI yang baru datang dari Wuhan.
Penumpang Lion Air Meninggal, Karena Virus Corona?
Maskapai penerbangan bertarif rendah Lion Air rute Jeddah-Surabaya melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Kolombo, Sri Lanka.
Virus Corona, Korban Tewas di China Lebih dari 425
China akhirnya menerima bantuan Amerika Serikat untuk membantu memerangi wabah virus corona yang mematikan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.