Semarang - Peringatan pertempuran lima hari di Semarang tahun ini akan digelar secara sederhana dan terbatas. Kawasan Tugu Muda tetap buka seperti biasa lantaran pelaksanaan kegiatan berkonsep virtual.
Peringatan sejarah keberanian kaum muda Semarang dalam melawan pasukan Jepang itu digelar di halaman Museum Perjuangan Mandala Bhakti dengan mengacu protokol kesehatan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto mengatakan kegiatan tahunan peringatan pertempuran lima hari di Semarang akan digelar Rabu, 14 Oktober 2020, mulai pukul 19.00 WIB.
"Iya, untuk pelaksanaan kegiatan dibuat lebih sederhana, tidak seperti tahun sebelumnya. Dan tidak ada penutupan jalan sehingga arus lalu lintas kendaraan di sekitar lokasi kegiatan diberlakukan seperti situasi normal," ujar Endro, Selasa, 13 Oktober 2020.
Tidak ada penutupan jalan sehingga arus lalu lintas kendaraan di sekitar lokasi kegiatan diberlakukan seperti situasi normal.
Endro mengimbau masyarakat untuk tidak usah berdatangan ke Tugu Muda untuk menyaksikan kegiatan tersebut. Sebab bisa dilihat dari rumah masing-masing secara live streming di kanal YouTube Pemkot Semarang.
"Tapi kalau masyarakat akan menonton ada kendala di area parkir, kecuali jika mau berjalan kaki ke lokasi museum Mandala Bhakti tempat berlangsungnya kegiatan," katanya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro Letnan Kolonel Inf Susanto menyambut baik kegiatan peringatan pertempuran lima hari di Semarang secara virtual. Terlebih Kota Semarang saat ini masih dalam situasi menghadapi pandemi Covid-19.
"Sehingga perlu pertimbangan khusus dari Pemkot Semarang agar dapat menghindari pengerahan masyarakat banyak. Itu langkah lebih baik," kata dia.
Baca lainnya:
- Bebek Emas dan Harta Karun Gunung Brintik Semarang
- Penyebab Kecelakaan di Sleman, Ini Cerita Congyang Semarang
- Viral di TikTok Soekarno Masih Hidup dan Jawaban Mbah Mijan
Kapendam menyebut meski digelar virtual namun tidak akan mengurangi rasa khidmat penghormatan para pahlawan yang gugur di pertempuran pada 14 - 19 Oktober 1945 tersebut.
"Kami masih menunggu teknis rencana kegiatan dari Pemerintah Kota Semarang seperti apa, tentu dengan mematuhi protokol kesehatan dan tidak membuat kerumunan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan," imbuhnya. []