Uni Eropa Sepakati Peraturan Baru Tentang Migran

UU tersebut mencakup penyaringan migran gelap sewaktu mereka tiba di UE, prosedur untuk menangani permohonan suaka
FILE - Para migran asal Afrika yang mencoba melarikan diri ke Eropa berdesakan di perahu kecil, saat penjaga pantai Tunisia bersiap untuk memindahkan mereka ke kapal mereka, di laut antara Tunisia dan Italia, 10 Agustus 2023. (Foto: voaindonesia,com/FETHI BELAID/AFP)

TAGAR.id - Uni Eropa (UE) mencapai kesepakatan pada Rabu pagi mengenai peraturan baru yang dimaksudkan untuk berbagi biaya dan pekerjaan dalam menerima migran dengan lebih merata dan untuk membatasi jumlah migran yang datang.

Wakil-wakil dari Parlemen Eropa dan pemerintah negara anggota UE mencapai kesepakatan tersebut setelah pembicaraan semalaman mengenai undang-undang UE yang secara kolektif disebut sebagai Pakta Baru mengenai Migrasi dan Suaka yang akan mulai berlaku tahun depan.

UU tersebut mencakup penyaringan migran gelap sewaktu mereka tiba di UE, prosedur untuk menangani permohonan suaka, peraturan untuk menentukan negara UE mana yang bertanggung jawab menangani permohonan tersebut dan cara-cara menangani krisis.

Migran yang datang di UE jauh berkurang daripada puncaknya pada tahun 2015 yang mencapai 1 juta lebih. Tetapi jumlah kedatangan terus meningkat dari tingkat rendah pada 2020 menjadi 255 ribu sepanjang tahun ini. Lebih dari setengah migran itu menyeberangi Laut Tengah dari Afrika untuk menuju Italia atau Malta.

markas uni eropaFILE - Bendera Uni Eropa berkibar tertiup angin saat pejalan kaki berjalan melewati markas besar UE di Brussels, Belgia, 20 September 2023. (Foto: voaindonesia,com/AP/Virginia Mayo)

Berbagai upaya terdahulu untuk berbagi tanggung jawab menerima migran telah gagal karena para anggota UE, terutama di Eropa Timur, tidak bersedia menerima orang-orang yang telah tiba di Yunani, Italia, dan negara-negara lainnya.

Berdasarkan sistem yang baru, negara-negara yang tidak berada di perbatasan akan punya pilihan antara menerima pengungsi dan membayar ke dana UE.

Sistem penyaringan migran yang direncanakan UE akan berupaya membedakan antara mereka yang memerlukan perlindungan internasional dan yang tidak memerlukannya.

Orang-orang yang permohonan suaka mereka kecil peluangnya untuk diterima, seperti mereka yang berasal dari India, Tunisia atau Turki, dapat dicegah memasuki UE dan ditahan di perbatasan, begitu pula orang-orang yang dianggap merupakan ancaman bagi keamanan.

Berbagai organisasi pendukung hak-hak pengungsi mengatakan ini akan menciptakan apa yang disebut sebagai kamp-kamp penjara di perbatasan UE. (uh/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Gubernur Texas Tandatangani RUU yang Mungkinkan Polisi Tangkap Migran Ilegal
Para penentang menyebut UU tersebut sebagai upaya paling dramatis yang dilakukan sebuah negara bagian
0
Uni Eropa Sepakati Peraturan Baru Tentang Migran
UU tersebut mencakup penyaringan migran gelap sewaktu mereka tiba di UE, prosedur untuk menangani permohonan suaka