Tuntun Motor Mogok Gegara Terjang Banjir di Mejobo Kudus

Hujan deras membuat kawasan perempatan Mejobo, Kudus, tergenang air. Motor warga jadi mogok gegara nekat terjang banjir
Warga menuntun motornya yang mogok saat menerjang banjir di kawasan perempatan Mejobo, Kudus. (Foto: Tagar/Istimewa)

Kudus - Hujan deras yang mengguyur Kudus, Jawa Tengah, semalam, menyebabkan kawasan perempatan Mejobo kebanjiran. Banjir yang menggenangi jalan hingga ketinggian 40 sentimeter membuat warga terpaksa menuntun motor lantaran mogok kemasukan air

Salah satunya, Kasminah, 56 tahun. Warga Desa Temulus, Kecamatan Mejobo itu motornya mogok di tengah perjalanan menerjang banjir.

"Tadi tiba-tiba mesinnya mati. Mungkin knalpotnya kemasukan air," katanya saat ditemui Tagar sedang mendorong motornya di Jalan Golantepus - Mejobo, Kamis pagi, 17 Desember 2020.

Aliran sungai di sini dangkal, makanya kalau ada hujan deras dikit airnya melimpah ke jalan dan permukiman warga.

Kasminah mengetahui jika jalan alternatif tersebut tergenang banjir. Hanya saja, ia memaksakan diri menerjang banjir di jalan tersebut, lantaran merupakan jalur tercepat.

"Saya mau ke rumah saudara di Sumber. Tadi dari arah selatan banjirnya tidak terlalu dalam, makin ke utara ternyata makin dalam. Eh di tengah jalan malah motornya mogok," keluhnya.

Sebagai warga yang kerap menggunakan jalan tersebut. Kasminah berharap pemerintah bisa menangani banjir di sana. Terlebih banjir ini bukan yang pertama, tapi sudah menjadi bencana tahunan setiap hujan deras tiba.

Terpisah, Kepala Desa Mejobo Moh Abdul Kharis mengaku banjir di daerahnya hanya lewat, tidak menggenang sampai lama. "Hari ini kalau tidak hujan, sore paling sudah surut," ujarnya.

Baca juga: 

Menurut Kharis, ketinggian banjir di perempatan Mejobo berkisar antara 10 hingga 40 sentimeter. Banjir kali ini terbilang tidak parah dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 50 sentimeter lebih.

"Banjir di sini terjadi karena limpasan Sungai Dawe, Kali Pendo dan saluran irigasi di persawahan. Aliran sungai di sini dangkal, makanya kalau ada hujan deras dikit airnya melimpah ke jalan dan permukiman warga," jelasnya.

Satu-satunya solusi, lanjut Kharis, harus dilakukan normalisasi. Pihaknya berharap BBWS sebagai pemilik kewenangan atas sungai-sungai yang ada untuk bisa segera lakukan tindak lanjut penanganan agar kawasan perempatan Mejobo tidak jadi langganan banjir. []

Berita terkait
Warga Terdampak Banjir di Kudus Keluhkan Gatal dan ISPA
Puluhan warga terdampak banjir Kudus mulai mengeluhkan ragam penyakit. Mayoritas keluhkan gatal-gatal dan ISPA.
Banjir Jati Wetan Kudus Kian Tinggi, Warga Enggan Mengungsi
Banjir di Desa Jati Wetan, Kudus, kian tinggi dan meluas. Meski begitu warga masih enggan mengungsi.
Akses Terendam Banjir, Warga Kudus Jalan Kaki 1 Kilometer
Banjir yang merendam akses di Karangturi, Kudus, membuat warga harus rela jalan kaki sejauh kilometer.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.