Tujuh Kuliner Natal Khas Papua yang Wajib Dicoba

Berikut Tagar rangkumkan beberapa kuliner khas Papua yang kerap disajikan setiap perayaan Hari Raya Natal tiba.
Olahan udang selingkuh (Foto : Instagram/indri.m.r)

Jakarta - Masyarakat Papua yang didominasi oleh pemeluk agama Kristen memiliki beragam kuliner khas yang kerap disiapkan jelang perayaan Hari Raya Natal. Bermacam penganan khas bumi cenderawasih itu begitu menggugah selera dan kerap menjadi sajian wajib warga setiap mengadakan perayaan memperingati kelahiran Yesus Kristus.

Berikut Tagar rangkumkan beberapa kuliner khas Papua yang kerap disajikan setiap perayaan Hari Raya Natal tiba.

PapedaPapeda kuliner khas Papua (Foto : Instagram/explore.papuabarat)

1. Papeda

Papeda merupakan salah satu penganan khas Papua yang paling dikenal. Saat ini, papeda telah ada di berbagai wilayah di Indonesia dan dimodifikasi menjadi berbagai macam jajanan pasar.

Makanan khas ini berbagan dasar sagu yag dicampur dengan air. Adonan papeda kemudian dikentalkan hingga memiliki tekstur bubur yang kenyal dan berwarna putih keruh.

Lantaran memiliki rasa yang hambar, papeda biasanya disajikan dengan berbagai bahan makanan pendamping lain. Biasanya penganan utama masyarakat Papua ini akan dipadu dengan ikan kuah kuning.

Ikan kuah kuning yang begitu kaya akan rempah, membuat rasa lezat dan gurih pada kuah dan ikan menyatu dengan papeda yang mengenyangkan.

Kue lontarKue lontar khas Papua (Foto : Instagram/tanti_de_clement)

2. Kue Lontar

Jenis kuliner khas lain yang hampir selalu ada dalam perayaan Hari Raya Natal masyarakat Papua adalah kue lontar. Jika diperhatikan, bentuk kudapan tradisional ini sekilas mirip pie susu atau cheese tart.

Tak hanya bentuk, rasa manis dan tekstur lembut dari kue lontar juga begitu menyerupai dua makanan yang kerap ditemukan di daerah perkotaan tersebut.

ikan bakar ManokwariHidangan ikan bakar Manokwari (Foto : Instagram/brigitta_ivannie_lukman)

3. Ikan Bakar Manokwari

Olahan ikan khas Manokwari, Papua ini biasanya menggunakan ikan tongkol yang dibakar dan dilumuri sambal khas Papua yang telah dikenal dengan rasa ekstra pedasnya.

Diolah dari ikan segar dan bumbu rempah khas Papua, penganan ini masuk dalam kategori makanan pendamping yang biasanya disajikan bersama nasi putih atau papeda.

Pada hari-hari di luar perayaan Natal, makanan ini juga mudah ditemukan di warung-warung atau rumah makan pinggir jalan di bumi Cendrawasih.

udang selingkuhOlahan udang selingkuh (Foto : Instagram/indri.m.r)

4. Udang Selingkuh

Jenis kuliner dengan nama udang selingkuh begitu populer di kawasan Wamena, Papua Barat. Penamaan diambil dari bentuk capitnya pada makanan ini yang menyerupai kepiting, sehingga disebut selingkuh dari identitasnya sebagai udang.

Rasa udang selingkuh sejatinya tidak terlalu berbeda dengan udang pada umumnya. Hanya saja, teksturnya lebih lembut dan memiliki sedikit rasa manis yang dominan.

Bumbu yang digunakan olahan udang ini juga mudah ditemukan, seperti saus mentega, saus tiram, saus padang, dan saus asam manis. Kuliner udang selingkuh tersedia di berbagai restoran seafood yang ada di kota Wamena, Papua, dan biasanya disantap bersama nasi panas.

Sate ulat saguSate ulat sagu khas Papua (Foto : Instagram/arifjelajah)

5. Sate Ulat Sagu

Sate ukat sagu adalah salah satu makanan ekstrim khas Papua yang sangat populer dan diminati banyak orang termasuk wisatawan mancanegara. Kuliner ini juga dipercaya memiliki khasiat yang dapat meningkatkan energi dengan kadar kolesterol yang rendah.

Cita rasa yang dimiliki salah satu olahan sate ini manis dan asin, serta mempunyai tekstur yang kenyal.

Kue sagu lempengKopi dan Kue sagu lempeng (Foto : Instagram/gerlyjojo)

6. Sagu Lempeng

Memiliki makanan pokok sagu, masyarakat Papua tidak hanya dikenal pandai mengolahnya menjadi papeda. Kuliner lain berbahan dasar sagu yang diberi nama sagu lempeng juga kerap dijadikan makanan khas perayaan Natal oleh masyarakat yang ada di sana.

Sesuai dengan namanya, olahan sagu ini dibentuk menyerupai lempengan-lempengan. Rasa yang dimiliki salah satu jenis roti ini pada awalnya tawar, tetapi sekarang sudah mulai bervariasi dengan gula untuk menimbulkan cita rasa manis.

Penganan ini sangat cocok dihidangkan bersamaan dengan secangkir teh atau kopi hangat.

Sambal colo-coloSambal colo-colo. (Foto: Instagram/tom_foodetective)

7. Colo-Colo

Jenis sambal ini sebenarnya berasal dari kota Ambon dan Manado, namun begitu familiar di Papua. Colo-colo sekilas sangat mirip dengan sambal matah atau dabu-dabu.

Terbuat dari irisan cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, jeruk nipis, gula pasir, dan sedikit air, colo-colo begitu banyak diburu orang. Rasa yang dimiliki olahan sambal ini gurih, pedas.

Rasa asam yang ditimbulkan dari jeruk nipis juga menambah kekayaan cita rasa colo-colo, Sambal ini umumnya disajikan bersamaan dengan ikan goreng, ikan bakar, atau papeda serta ikan asin. []

Berita terkait
Makna Perayaan Hari Natal Bagi Judika
Penyanyi solo Judika Nalon Abadi Sihotang akrab dipanggil Judika mengungkapkan makna Hari Raya Natal baginya.
Sembilan Kuliner Paling Viral Sepanjang 2019
Kuliner tidak pernah terpisahkan dari gaya hidup, apalagi kuliner kekinian, keunikannya selalu diburu. Berikut kuliner viral sepanjang 2019.
Enam Kuliner Tradisional Favorit dari Bogor
Kuliner tradisional khas Bogor selalu berhasil mengugah selera, berikut Tagar bagikan daftar makanan Kota Hujan yang dikenal dengan kelezatannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.