TAGAR.id, Jakarta - Bogor yang dikenal sebagai Kota Hujan surga bagi pecinta kuliner. Aneka makanan enak nan nikmat bisa ditemui, cita rasa lezat yang akan membuat siapa pun ketagihan.
Sejumlah warung kuliner khas di Bogor banyak yang sudah berdiri sejak berpuluh tahun yang silam. Beberapa di antaranya, tentu saja kini diteruskan anak cucunya. Yang pasti mereka tetap mempertahankan kelezatannya.
Berikut Tagar kumpulkan beberapa kuliner tradisional Kota Bogor yang menggoda untuk dinikmati.
1. Cungkring Pak Jumat
Sejak tahun 1975 Cungkring Pak Jumat dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris di Bogor. Dulu, dijajakan dengan cara berkeliling sampai tahun 2004, sang pemilik membuka gerobak Cungkring Pak Jumat di kawasan Jalan Surya Kencana.
Bagi yang belum tahu, cungkring merupakan kuliner khas Bogor yang terbuat dari kaki sapi dan disajikan dengan bumbu sate. Ada empat jenis cungkring di Cungkring Pak Jumat, yakni kikil, kulit, dampal, dan urat.
Hanya dengan harga sekitar Rp 15.000, sudah bisa menikmati satu porsi cungkring berisi potongan cungkring,lontong, dan keripik tempe yang disiram bumbu kacang dan cabai.
2. Sate Sumsum Pak Oo
Sate salah satu kuliner khas Indonesia, hampir setiap daerah memiliki kuliner ini dengan penyajian berbeda. Bogor memiliki sate yang khas, bukan sate ayam atau kambing, melainkan sate sumsum sapi.
Bagian sumsum sapi dipotong kecil-kecil, lalu ditusuk dan dibakar seperti sate yang kemudian disajikan dengan bumbu kacang.
Rumah makan Sate Sumsum dan Ginjal Pak Oo yang berada di Jalan Surya Kencana No 193 bisa langsung disambangi.
Satu porsi hidangan, berisi sepuluh tusuk sate dengan harga sekitar Rp 22.000. Selain sate sumsum, di sini bisa mencicipi sate ginjal, hati, dan daging sapi.
3. Toge Goreng Ibu Hj. Omah
Meski namanya taoge goreng, taoge yang disajikan di Bogor dimasaknya dengan cara direbus. Setelah itu, taoge rebus disajikan dengan irisan tahu goreng, potongan ketupat, mi kuning, yang disiram bumbu kacang berisi taoco dan oncom.
Tempat yang paling legendaris bernama Toge Goreng Ibu Hj. Omah. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Soedirman No 23A. Taoge goreng di sini dimasak menggunakan kayu bakar, sehingga menciptakan cita rasa yang unik.
Satu porsi taoge goreng di tempat yang buka dari pukul 08:30-17:00 ini dijual dengan harga Rp 14.000.
4. Asinan Sedap Gedung Dalam
Gedung Dalam dikenal sebagai kawasan bersejara, khususnya di kalangan etnis Tionghoa. Pada awal 1875, Gedung Dalam digunakan untuk menampung orang-orang Tionghoa yang memiliki marga Tan. Pada era 1970, gedung yang berada di Jalan Siliwangi No 27, Bogor Timur mulai dikenal sebagai pusat jajan asinan.
Ada dua jenis asinan, yaitu asinan sayur dan buah. Bedanya, asinan sayur berisi mentimun, kol, wortel, dan taoge. Asinan buah terdiri dari nanas, bengkuang, pepaya, dan ubi. Kedua asinan ini memiliki rasa yang asam dan sedikit pedas.
5. Bakso Kikil Pak Jaka
Sejak 1993 Bakso Kikil Pak Jaka dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris di Bogor. Tempat makan yang berada di Jalan Surya kencana No 287 ini buka mulai dari pukul 09:00 dan tutup saat bakso sudah habis.
Bakso Kikil Pak Jaka begitu spesial di kalangan warga dan wisatawan karena menggunakan kikil empuk yang mudah dikunyah. Kikil yang diambil berasal dari bagian betis sapi yang terbebas dengan lemak.
Tempat makan ini juga menyediakan menu bakso biasa yang dagingnya diambil dari bagian paha belakang sapi. Rasanya tak kalah enak dari menu kikil karena dagingnya empuk dan tidak berbau.
6. Laksa Kampung Cincau
Berbeda dari laksa pada umumnya yang menggunakan kaldu ayam, Laksa Kampung Cincau hanya menggunakan kuah santan. Selain itu, tidak akan ditemukan daging ayam suwir. Sebagai gantinya, hanya ada bihun, taoge, serundeng, kemangi, lalu disiram dengan kuah santan kuning.
Laksa yang dijual dengan harga sekitar Rp 10.000-Rp 20.000 ini bisa disambangi di Jalan Rangga Gading, Kampung Cincau, Bogor Tengah. Tempat kuliner ini buka pukul 07:00-11:00. []