Tips Merawat Gigi Anak di Era New Normal

Dokter Spesialis Kesehatan Gigi Anak Avianti Sectiotania mengatakan era new normal ini peran orang tua bagi kesehatan gigi anak sangat penting.
Ilustrasi Sikat Gigi. (Foto: Pixabay/jennyfriedrichs)

Jakarta - Dokter Spesialis Kesehatan Gigi Anak Avianti Sectiotania mengatakan era new normal ini peran orang tua bagi kesehatan gigi anak sangat penting. Jangan sampai kesehatan gigi anak terancam karena diakibatkan faktor pandemi Corona atau Covid-19 yang belum usai. 

"Nomor satu itu pengawasan terhadap asupan makanan anak-anak, kemudian juga diperhatikan disiplin untuk sikat giginya, lihat apakah ada kebiasaan buruk pada anak, biasakan untuk mengontrol gigi anak tiga sampai empat bulan sekali ke dokter gigi hanya untuk mengecek," kata dokter Avianti Sectiotania dalam Live Instagram bersama RS Meilia Cibubur, beberapa waktu lalu.

Dokter Avianti menjelaskan memeriksa gigi secara rutin sebelum terkena permasalahan gigi menjadi cara penting yang harus diterapkan. Ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi orang tua yang memiliki anaka yang masih di bawah umur. 

Jadi walaupun tidak ke rumah sakit, kita bisa gunakan telemedicine.

"Jangan tunggu sakit. Kalau sudah bengkak, kalau sudah ada lubang yang dalam tentu saja itu jadi tindakan yang kurang nyaman buat anak, dan kita pun juga tidak suka harus paksa anak melakukan hal tersebut, sementara kalau tidak diobati, tidak bisa segera sembuh," ucap dia.

Dia juga menyadari masih banyak orang tua yang merasa khawatir membawa anak-anaknya untuk mengontrol kesehatan gigi ke rumah sakit di tengah pandemi Corona sekarang ini. 

"Jadi walaupun tidak ke rumah sakit, kita bisa gunakan telemedicine. Kita bisa tahu kondisi pasiennya seperti apa saat itu, apakah masuk ke kasus emergency untuk segera ditangani di rumah sakit atau masih bisa diberikan medikasi dulu saja," ujar dokter Avianti.

Tak sedikit orang tua yang jarang memperhatikan kebersihan gigi anak akibat terlalu lelah di malam hari. Padahal hal tersebut menjadi tanggung jawab orang tua, bahkan sejak gigi sang buah hati mulai tumbuh. 

"Idealnya memakai kasa dan air hangat terus kemudian dibersihkan. Kalau saya lebih ke instruksi siapkan saja kain atau handuk kering, jadi begitu sudah tertidur langsung segera di lap saja. Kalau misalkan mau menyusu lagi, kemudian tertidur lagi juga begitu, jadi cepat bisa segera dibersihkan, karena yang agak mengkhawatirkan itu adalah susu yang tergenang dan kita tidak bisa bilas dengan air putih begitu masih bayi," tuturnya.

Dokter Avianti juga mengingatkan para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak ketika sedang sikat gigi, apakah mereka sudah menyikat giginya dengan benar atau tidak. 

"Apakah masih ada sisa makanan yang tersisa, jadi indikatornya dilihat. Kita berikan ada suatu cairan indikator, jadi dioleskan dulu di daerah gigi, kemudian anaknya disuruh sikat gigi. Kalau masih ada warna itu berarti dia sikat giginya belum benar. Jadi orang tua bisa kasih seperti itu," kata dokter Avianti.

Selain itu, dokter Avianti juga mengatakan pengawasan asupan makanan juga penting untuk menjaga kesehatan gigi pada anak-anak. "Di era milenial ini, orang tua itu biasanya jadi lepas kontrol karena asupan makanan ini diserahkan kepada asisten rumah tangganya, jadi makanannya makanan manis. Terus pembersihan di malamnya juga tidak dikontrol, jadi disiplin sikat giginya kurang baik," katanya.

Gigi memegang peranan cukup penting di dalam mulut, sehingga kesehatannya perlu dijaga. Itu disebabkan karena gigi berfungsi mengunyah makanan. Jika sudah terganggu, dikhawatirkan akan mempengaruhi pencernaan. 

"Jadi kalau kehilangan satu gigi atau beberapa gigi itu otomatis fungsi pengunyahan jadi terganggu dan bisa berujung adanya gangguan pencernaan," tutur dia. 

Kemudian ada juga fungsi estetik atau keindahan. Bila gigi bersih, rapi, dan mengkilat, tentu akan menambah kesan menarik dan enak dipandang. 

Kalau misalkan kehilangan gigi atau giginya ada lubang itu bisa berujung pada kurangnya rasa percaya diri. Lalu ada juga fungsi fonetik atau bicara, jadi misalkan gigi kita ada yang rusak atau hilang, bicara kita otomatis terganggu," kata dokter Avianti. []

Baca juga:

Berita terkait
Cara Mengajari Anak Terbiasa Pakai Masker Kain
Penggunaan masker mungkin sulit diterapkan pada anak karena mereka merasa tidak nyaman. Berikut cara mengajari anak terbiasa pakai masker kain.
Tips Agar Anak Tidak Sesak Napas Saat Memakai Masker
Sebagian besar anak-anak merasa tidak betah memakai masker saat pandemi Corona karena membuatnya sesak atau susah bernapas.
Risiko Anak Muda Menularkan Corona ke Manula
Anak muda memiliki potensi besar menularkan virus Corona atau Covid-19 kepada manula.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.