Jakarta - Besarnya kapitalisasi pasar menunjukkan tingkat profit dan eksistensi atas suatu perusahaan. Begitupun sebaliknya, jika nilainya cenderung rendah maka perusahaan terkait akan kurang diminati. Berikut ini akan dijelaskan berbagai seluk beluk serta rumus yang digunakan untuk menghitung nilai kap pasar.
Fungsi nilai kapitalisasi sebagai bahan analisa saham karena penyajian data tersebut dapat memudahkan perhitungan validasi. Akurasi dalam nilai PER (Price Earning Ratio) seringkali diperhitungkan karena nilai EPS (Earning Per Share) yang fluktuatif dengan faktor right issue maupun perubahan lembar saham yang lain. Akan tetapi hal ini berbeda dengan penghitungan menggunakan nilai kapitalisasi.
Data PER dapat dengan mudah ditemukan melalui pembagian kapitalisasi dengan laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan syarat bahwa nilai kapitalisasi pasar harus aktual dan sesuai berdasarkan waktu terkait. Metode yang sama juga dapat dilakukan untuk menghitung nilai buku per saham yakni dengan membagi nilai kapitalisasi dengan ekuitas.
Rumus perhitungan kapitalisasi pasar
Kapitalisasi terhadap nilai pasar suatu emiten dapat ditemukan dengan rumus perhitungan yaitu harga per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Dengan demikian maka akan muncul nilai yang mewakili tingkat likuiditas perusahaan serta akan menentukan besarnya minat para investor.
Untuk mendapatkan nilai kapitalisasi yang tinggi maka perusahaan dapat melakukan strategi peningkatan produksi dan kinerja serta melakukan perkembangan untuk kemajuan emiten. Jika minat investor semakin tinggi maka harga saham pun akan ikut naik dan nilai kapitalisasi terhadap pasar pun akan meningkat.
Tips berinvestasi secara kapitalisasi
Berinvestasi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan oleh pihak yang menanamkan modalnya kepada pihak lain yang menyediakan modal. Lalu bagaimana jika hendak berinvestasi secara kapitalisasi? Investasi ini dilakukan dengan memperhatikan nilai kapitalisasi atas suatu emiten. Nilai investasi akan mengalami kenaikan jika nilai kapitalisasi juga bergerak naik.
Hal ini dapat diumpamakan dengan keinginan seseorang untuk menambah keuntungan investasi sebesar 10 kali lipat maka nilai kapitalisasi pun harus naik 10 kali lipat. Oleh sebab itu, berinvestasi pada kapitalisasi kecil akan lebih memungkinkan terjadinya pelipatgandaan secara lebih cepat. Sebaliknya, nilai kapitalisasi yang sudah tinggi akan sulit dilipatgandakan karena nominalnya yang sudah sangat besar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berinvestasi secara kapitalisasi perlu memperhatikan kondisi ekonomi negara. Nilai yang melampaui standar ekonomi secara umum akan sulit digandakan, sementara nilai yang lebih rendah akan mudah dilipatgandakan dan lebih sesuai dengan kemampuan masyarakat. []
(Sri Wahyuni Sitorus)
Baca Juga
- Lebih Baik Mana, Investasi Langsung Atau Tidak Langsung?
- Seberapa Banyak Sih Uang yang Harus Kita Investasikan?
- Pilihan Investasi yang Cocok Bagi Ibu Rumah Tangga
- 6 Tips Sukses Investasi Valas