Jakarta - Saat ini menjadi pebisnis merupakan profesi yang menggiurkan, apalagi jika mempunyai modal yang cukup, gairah ingin membuka bisnis semakin besar. Tetapi, kekhawatiran bisnis yang dibangunnya bisa saja gagal membuat Anda mundur beberapa langkah.
Pertanyaan terbesar yang terlintas di pikiran Anda mungkin, apakah bisnis ini akan laris atau setidaknya balik modal?
Daripada takut terhadap sesuatu yang belum terjadi, lebih baik mulai saja dahulu dengan membuat konsep usaha yang diinginkan dan hitung SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) yang akan membantu mengembangkan tujuan bisnis Anda.
Untuk mengetahui apakah bisnis Anda telah balik modal atau belum bisa dilihat dari capaian BEP. (Break Even Point). Memang untuk mencapainya terkadang membutuhkan waktu, tidak instan. Meskipun pebisnis itu telah dikenal oleh masyarakat luas.
Jenis usaha yang dikembangkan juga mempengaruhi seberapa cepat bisnis itu dapat mencapai BEP. Bahkan usaha sejenis waralaba saja untuk memastikan bisa balik modal atau tidak dilihat setelah 5 tahun berjalan.
Maka tekankan pengembangan bisnis Anda pada sistem pemasarannya (marketing), kontrol bisnis, dan SDM yang membantu bisnis itu berkembang agar dapat cepat balik modal.
Tentukan marketing yang tepat
Setiap jenis usaha memiliki caranya masing-masing dalam pemasarannya. Namun, yang paling umum dilakukan adalah membuat iklan di media massa atau memasang billboard. Selain itu, pemberian promo atau diskon bisa menarik perhatian pembeli lebih cepat apabila masyarakat sudah cukup familiar dengan bisnis Anda.
Terapkan Revolution Marketing dari Tung Dasem Waringin yang disebut dengan USP seperti yang dilansir dari laman Daya, yakni :
- Unlimited advanted (nilai tambah)
Nilai tambah bisa berupa harga murah, parkir gratis, dan juga hal-hal yang bisa membuat konsumen penasaran.
- Sensational offer
Yakni tawaran yang lebih menggiurkan kepada konsumen untuk melakukan aksi pembelian. Nah, sensational offer ini menurut TDW ada tiga, yakni hadiah, diskon, dan limit. Limit mengundang rush. Dengan begitu, BEP atau balik modal bisa dengan cepat diraih.
- Powerfull promise
Misalnya dengan memberikan garansi yang luar biasa.
- Pintar mengatur omset
Penting bagi pemilik bisnis untuk memahami omset mereka, terutama agar mereka dapat mengetahui apa yang mereka butuhkan untuk memenuhi target keuntungan mereka.
Jika laba kotor Anda rendah dibandingkan dengan omset Anda, sebaiknya kurangi biaya penjualan Anda dengan mencari harga termurah dari sebelumnya. Sementara, jika laba bersih Anda rendah, lakukan pembiayaan yang efisien dengan menghemat biaya administrasi dan menekan pengeluaran yang tidak perlu.
Jika BEP yang diharapkan lebih tinggi dari penghasilan, Anda harus mengubah aspek tertentu untuk menciptakan BEP yang dapat dicapai. Misalnya, dengan menemukan sumber persediaan yang lebih murah, pengurangan karyawan, menghemat biaya sewa dengan bekerja di rumah, atau menaikkan harga produk atau layanan Anda. []
(Sekar Aqillah Indraswari)
Baca Juga
- Manfaat Teknologi Blockchain untuk Sektor Kesehatan
- Mesanovic: Block Insight Revolusi Blockchain Bosnia
- MotoGP Gandeng Perusahaan Teknologi Blockchain Asal Turki
- Industri Blockchain Dorong Pembentukan Bursa Kripto