Tim Investigasi Selidiki Kematian Hendrik di Nduga

Tim Investigasi selidiki kematian Hendrik Lokbere akibat ditembak oleh oknum yang diduga aparat keamanan di Distrik Batas Batu.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan

Jayapura - Penembakan berbuntut tewasnya warga sipil bernama Hendrik Lokbere yang diduga dilakukan oknum aparat keamanan di Distrik Batas Batu, Kabupaten Nduga, Papua, Jumat 20 Desember 2019 lalu, menjadi sorotan publik di penghujung 2019 ini.

Ini menyusul respon Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge yang menyatakan mundur dari jabatannya, Senin 23 Desember 2019 lalu. Wentius memandang penembakan terhadap warganya itu merupakan dampak dari banyaknya aparat keamanan yang dikirim negara ke Nduga, satu tahun belakangan ini. Akibatnya, ribuan warga memilih meninggalkan kampung halamannya karena takut dengan keberadaan aparat.

Kini, Tim investigasi dari Kodam XVII Cenderawasih, Polda Papua dan tokoh penggiat hak asasi manusia telah diterjunkan ke Kabupaten Nduga untuk menyelidiki penembakan Hendrik Lokbere. Hal ini disampaikan salah satu anggota tim investigasi, Samuel Tabuni saat dihubungi dari Kota Jayapura, Kamis malam, 26 Desember 2019.

Korban berprofesi sebagai seorang supir dari Wakil Bupati Wentius Nimiangge.

Samuel mengatakan pihaknya bersama Korem 172/Praja Wira Yakti serta perwakilan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua tengah terjun ke lokasi kejadian, pada Selasa 24 Desember 2019.

Sebagaimana dikabarkan media di Jayapura, Hendrik Lokbere yang berusia 25 tahun itu tertembak sekitar pukul 20.00 WIT, ketika sedang mengendarai mobil untuk menjemput keluarganya.

Dua hari kemudian, Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiange langsung mengundurkan diri dengan meletakkan seragamnya pada jenazah Hendrik. Dia merasa kecewa dengan adanya dugaan keterlibatan aparat keamanan dalam penembakan yang belum diketahui alasannya itu.

"Korban berprofesi sebagai seorang supir dari Wakil Bupati Wentius Nimiangge. Hal inilah mendorongya untuk mengundurkan diri sebagai wakil bupati karena adanya aksi penembakan terhadap warga sipil yang tidak bersalah," beber Samuel.

Dia mengatakan, pemeriksaan awal ini untuk melihat lokasi terakhir korban tewas tertembak dan mengumpulkan barang bukti seperti selongsong peluru.

"Kami mewakili pihak keluarga berharap aparat TNI dan Polri dapat segera mengungkapkan kasus penembakan ini dengan transparan, " ujarnya.

Di Jayapura, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar mengatakan timnya masih mengumpulkan data awal terkait adanya informasi penembakan Hendrik Lokbere. Ini dimaksud agar tidak terjadi penyebaran informasi yang simpang siur di media massa.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari dua warga yang menjadi saksi mata serta sejumlah anggota Koramil di Kenyam. Kami meminta warga juga agar melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian agar segera ditindaklanjuti," kata Binsar Sianipar. []

Berita terkait
Dampak Tumpahan Merkuri di Teluk Basamuk ke Jayapura
Limbah merkuri tumpah di perairan teluk Basamuk, Papua New Guinea. KBRI Port Moresby memantau dampaknya ke wilayah perbatasan di Jayapura.
Gempa Magnitudo 4,5 Mengguncang Jayapura
Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 4,5 mengguncang Kabupaten Jayapura, Papua, Senin 4 November 2019 sore.
Pria yang Jatuh di Jembatan Jayapura Ditemukan Tewas
Korban ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari Jembatan Youtefa, titik awal peristiwa tersebut.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi