Dampak Tumpahan Merkuri di Teluk Basamuk ke Jayapura

Limbah merkuri tumpah di perairan teluk Basamuk, Papua New Guinea. KBRI Port Moresby memantau dampaknya ke wilayah perbatasan di Jayapura.
Dubes RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, Andriana Supandy (kiri) dan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape. (Foto: Tagar/laman Kemenlu RI)

Jayapura – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Port Moresby hingga kini masih memantau perkembangan penyelidikan tim independen pasca tumpahnya limbah merkuri milik perusahaan tambang nikel asal China, Ramu Nico di perairan Teluk Basamuk, Provinsi Madang, Papua New Guinea (PNG), akhir Agustus 2019 lalu.

Diketahui, tumpahan limbah berisi zat merkuri sekitar 2.000 liter itu membuat Pemerintah Madang mengeluarkan larangan penangkapan ikan dan larangan mengkonsumsi ikan bagi warganya.

Sementara, warga di provinsi terdekat seperti Morobe, East Sepik dan West Sepik yang berbatasan dengan Jayapura tidak mendapatkan informasi terkait dampak dari kejadian tersebut.

"Menurut Pemerintah Provinsi Madang, akibat tumpahan limbah lumpur ini diduga telah meracuni ikan di sekitarnya dan diperoleh informasi seorang pria meninggal dunia setelah memakan ikan yang ditangkap dekat lokasi tumpahan," kata Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, Andriana Supandy dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tagar, Senin 18 November 2019, malam.

Pencemaran diperkirakan tak berdampak langsung ke wilayah perairan Indonesia

Namun, lanjut Andriana, ihwal kematian warga itu dibantah oleh pihak perusahaan Ramu Nico. Otoritas setempat pun masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban dengan lumpur beracun yang mencemari perairan Teluk Basamuk itu.

Bahkan, Pemerintah Madang juga telah mengundang ilmuwan dari luar untuk menguji dampak kerusakan lingkungan dan akibat dari tumpahan limbah beracun tersebut. Namun sebaliknya, temuan limbah beracun itu dibantah oleh pemerintah pusat.

Menteri Lingkungan Hidup PNG mengklaim jika limbah tambang itu masih aman dan tidak berbahaya. Dari hasil sampel juga menunjukan tidak ada gangguan besar pada komposisi air laut.

Demikian juga laporan tim tinvestigasi PNG's Conservation and Environmental Protection Authority, menyatakan bahwa tingkat bahaya limbah logam pada laut masih dalam level rendah (acceptable level).

Andriana menyebut, wilayah yang teridentifikasi kena dampak langsung dari limbah itu adalah Kampung Karkar, Krangket, Manam, Bag-bag dan Long Island serta pulau-pulau kecil sekitarnya.

"Adanya kesimpangsiuran informasi antara pemerintah daerah dan pusat ini mendorong Perdana Menteri James Marape membentuk tim independen yang masih terus melakukan penyelidikan dengan menguji sampel ikan yang mati," katanya.

Meski demikian, Andriana meminta warga Jayapura tak perlu khawatir akan dampak dari peristiwa tersebut. Sebab, jarak dari Madang ke Jayapura cukup jauh.

"Sehingga pencemaran diperkirakan tak berdampak langsung ke wilayah perairan Indonesia. Jadi tidak perlu panik," imbaunya. []

Berita terkait
Mencemaskan, Wilayah Aceh Dikepung Limbah Merkuri
Sejak lama beberapa wilayah Aceh telah tercemar limbah merkuri atau air raksa yang berasal dari pertambangan emas. Namun, pemerintah belum melek.
Teliti Pilih Produk Makeup, Rentan Bahaya Merkuri
Tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengingatkan untuk lebih memperhatikan bahaya dari merkuri di produk kecantikan.
Merkuri dalam Kosmetik Berubah Jadi Racun dalam Tubuh
Sekecil apa pun jumlah merkuri yang masuk dalam tubuh akan menjadi racun. Apabila dioleskan dan diserap kulit, ia akan masuk ke peredaran darah.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.