Bantul - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Yogyakarta, memperketat pengawasan bagi pemudik luar daerah yang akan pulang kampung ke Bantul, Yogyakarta. Setidaknya tiga titik pos pantau disiapkan.
Ketiga titik tersebut yakni di area bundaran Srandakan, ruas jalan bagian selatan, penghubung Kulon Progo dengan Bantul. Jalan Parangtritis di Simpang Empat Druwo dan Simpang empat Sedayu depan Balai Desa Argorejo, Sedayu. Khusus pemudik yang kelelahan saat melintas di Jalan Srandakan, pihaknya telah menyiapkan rest area di Eks Terminal Palbapang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta mengatakan, pemilihan jalur tersebut berdasarkan arah utama pintu masuk yang kerap dilalui pengendara dari luar daerah. "Pos pemantau ini mulai beroperasi 24 April. Tepat di awal bulan puasa," ungkapnya, Sabtu 25 April 2020.
Menurut dia, pos pemantuan ini akan beroperasi selama sebulan mendatang. Pos ini juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bantul. Pos pemantauan dilengkapi screening kesehatan, sehingga sebelum memasuki kawasan harus dilakukan pengecekan suhu badan dan melaporkan riwayat perjalanan.
Teknisnya, kata Aris, pemudik yang berplat nomor di luar daerah akan diberhentikan. Kemudian akan dimintai keterangan lebih lanjut kondisi kesehatan oleh petugas kesehatan.
Personel ini terdiri dari tim gabungan.
"Jika terdapat riwayat kontak erat tinggi, Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau pun Pasien dalam Pengawasan (PDP) maka kami akan melaporkan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Infeksi Covid-19 Bantul untuk dilakukan tidakan lebih lanjut," ujarnya.
Menurut dia, Pemkab Bantul mengerahkan 112 personel terbagi di tiga titik pos pantau. Penjagaan dilakukan selama 24 jam. "Personel ini terdiri dari tim gabungan. Kodim, Polres, Satpol PP, Dinas Kesehaan, Tim Relawan sekitar, juga Dinas Perhubungan sebagai pihak penanggungjawab," ucapnya.
Wakil Ketua II Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Infeksi Covid-19 Bantul Hermawan Setiaji menuturkan, pemantauan jumlah pemudik saat ini sekitar 2.000-an yang tersebar di semua wilayah. Jumlah tersubut berdasarkan data aplikasi mudik yang terhubung dengan pemkab.
Dia menambahkan, pemudik yang memiliki gejala Covid-19 dapat ditampung di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 di Bambanglipuro. Apa bila terjadi penolakan di kampungnya, maka pemudik dapat memanfaatkan rumah singgah.
"Itu sebagai opsi kedua. Pertama kita lakukan edukasi ke warga kampung. Agar selebihnya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing," katanya.
Dia juga menekankan, hendaknya masyarakat mematuhi protokol mudik. Saat sampai rumah langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. []
Baca Juga:
- Jalan Raya di Bantul Kembali Menggeliat Saat Corona
- Imbauan Selama Ramadan Saat Pandemi Corona di Bantul
- Pemkab Bantul Siapkan Rp 300 Miliar Tangani Covid-19