Pemudik Zona Merah ke Yogyakarta Diminta Putar Balik

Pemda DIY bakal menerapkan aturan tegas soal larangan mudik. Warga yang datang dari zona merah diminta putar balik.
Peta Daerah Istimewa Yogyakarta (Foto: petatematikindo.files.wordpress.com)

Yogyakarta - Pemudik yang berasal dari zona merah episentrum virus Corona atau Covid-19 yang masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk putar balik. Hal ini menyusul pelarangan mudik Lebaran yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di tengah pandemi Covid-19.

Namun demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY masih menunggu regulasi yang akan dibuat pemerintah pusat terkait larangan mudik tersebut. "Jika sudah ada aturan larangan mudik maka instruksi dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemudik yang berasal dari zona merah untuk putar balik," kata Kepala Dishub DIY, Tavip Agus Rayanto pada Rabu, 22 April 2020.

Dia mengatakan, jajarannya akan menggelar rapat guna membahas zona merah. Sebab, saat ini zona merah tidak hanya di Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi hingga Surabaya Raya.

Dishub DIY belum akan meminta pemudik dari zona merah untuk putar balik selama regulasinya belum ada. Menurutnya, jika hal itu diterapkan bisa menimbulkan persoalan dengan warga. "Apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi kemarin kan belum menjadi sebuah produk hukum. Maka kami belum terapkan," katanya.

Regulasi terkait dengan larangan mudik di tengah pandemi Covid-19 sedang dibahas hari ini. Tavip berharap regulasi tersebut sudah jadi pada besok atau lusa mendatang. "Ya semoga segera jadi aturannya," ungkapnya.

Dishub DIY juga telah mendirikan tiga posko pantauan mudik yakni di perbatasan Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Purworejo, dan Yogyakarta-Klaten. Mulai 24 April 2020 pihaknya memberlakukan tiga shift pada siang, sore, dan malam hari. Satu shift diisi 25 orang melibatkan petugas Dishub DIY, aparat kepolisian, TNI, serta PMI.

Jika sudah ada aturan larangan mudik maka instruksi dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemudik yang berasal dari zona merah untuk putar balik.

Selain itu, Dishub DIY bakal menutup dua jalur mudik. Dua jalur itu adalah perbatasan di Tempel, Kabupaten Sleman dengan Jawa Tengah dan jalur Daendels melalui terowongan bawah tanah di Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo. "Kedua jalur ini akan kami tutup agar kendaraan lewat ke posko pemeriksaan," ujarnya.

Untuk jalur-jalur lain yang masih bisa dilewati kendaraan, pihaknya menyerahkan ke masing-masing kabupaten. Pasalnya, petugas yang melakukan penjagaan di perbatasan jumlahnya pun terbatas.

Tavip menyebutkan, selama dua minggu terakhir jumlah pemudik yang masuk ke DIY sekitar 81.000 orang. Data itu merupakan akumulasi dari penumpang yang menggunakan moda transportasi pesawat terbang, kereta api, dan bus.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengapreasiasi kebijakan larangan mudik Lebaran. Pemkab akan mengikutinya. Namun, sampai saat ini sudah hampir 9.831 pemudik tiba di kabupaten berjuluk Handayani ini.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan pihaknya mendukung larangan dari Presiden Jokowi terkait tidak diperbolehkan adanya mudik. “Kami mendukung dan akan melakukan upaya-upaya agar larangan dari bapak Presiden benar-benar bisa dilaksanakan,” katanya dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 21 April 2020.

Immawan tidak secara rinci menjelaskan upaya-upaya yang akan ditempuh tersebut. Ia mengatakan akan mengikuti substansi yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. “Kami mengikuti saja substansi yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Hal-hal yang memang merupakan realita sosial, bersifat lokal saja yang bisa ditetapkan oleh pemda,” katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Gunungkidul, sejak akhir Maret 2020 hingga 21 April 2020 ini sudah ada 9.831 pemudik. Terbanyak di Kecamatan Semin yakni 892 orang, dan diikuti Kecamatan Ponjong berjumlah 798 orang. []

Baca Juga:

Berita terkait
Catatan PKS soal Penanganan Covid-19 di Yogyakarta
DPW PKS DIY menyoroti penanganan pandemi Covid-19 di Yogyakarta. Salah satunya meminta Pemda DIY harus lebih serius lagi menanganinya.
Tanda Warga Yogyakarta Mulai Bosan Protokol Covid-19
Ruas jalan di Yogyakarta mulai ramai lagi, pedagang pasar tidak mengindahkan jaga jarak. Tanda warga bosan protokol Covid-19?
Update Yogyakarta: 69 Pasien Positif Covid-19
Dua orang di Yogyakarta dinyatakan positi Covid-19. Hingga Senin, 20 April 2020 pukul 16.00 WIB ada 69 pasien positif Corona.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.