Jakarta - Siklus tidur seseorang di kota metropolitan sangat rentan terganggu dan berdampak pada produktivitas sehari-hari. Akibat rutinitasnya padat, maka kerap kali tak bisa mendapatkan waktu luang yang berkualitas untuk beristirahat.
Hal itu wajar, jika tidak jarang setelah bangun mereka masih merasa lelah dan ingin kembali tidur. Inilah yang menjadi biang kerok sebagian orang telat berangkat kerja.
Namun, jangan takut masalah ini sangat mudah untuk diatasi. Ada beberapa tips untuk mengatur siklus tidur yang dapat menunjang kualitas hidup.
Dilansir dari Medical News Today, berikut Tagar rangkumkan tiga tahap mengatur siklus tidur yang baik dan berkualitas bagi produktivitas sehari-hari.
1. Tahap Satu
Tahap satu atau stage one merupakan fase awal dalam tidur. Fase ini ditandai dengan kondisi tubuh yang mulai terjaga dan mulai masuk pada fase tidur yang lebih dalam.
Dalam fase ini otak mulai menurunkan ritme tubuh mulai menurun dan mempersiapkan diri untuk lebih pulas. Fase ini berlangsung dalam beberapa menit dan rentan terganggu karena suara bising.
Maka, jika tubuh mulai merasa mulai memasuki tahap ini, maka siklus tidur harian kamu sudah berada pada jalur yang benar.
2. Tahap Dua
Tahap kedua dari fase tidur dikenal dengan kondisi tubuh yang ditandai dengan perlambatan ritme detak jantung yang melambat dan otot-otot tubuh lebih rileks. Selain itu, kondisi mata mulai tidak dapat digerakkan dan fase tidur mulai masuk pada fase lelap.
Berdasarkan catatan National Institute of Neurological Disorder and Stroke Amerika Serikat, kebanyakan orang mengalami kebuntuan tidur di fase ini. Dalam rentan waktu tidur, kebanyakan orang hanya sampai pada fase kedua dari tidur berkualitas mereka.
3. Tahap Tiga
Tahap ketiga merupakan penentu dalam kualitas tidur seseorang. Fase ini dikenal dengan istilah tidur pulas atau deep sleep. Fase ini ditandai dengan ritme jantung dan pernapasan yang paling lambat dari seluruh fase tidur manusia.
Orang-orang yang sudah mencapai fase ini sulit untuk dibangunkan karena kesadaran diri sudah berada pada titik terendah. Fenomena tidur sambil jalan (sleepwalking) merupakan salah satu ciri-ciri tidur terlalu pulas.
Fase deep sleep sangat baik untuk kesehatan otak. Karena dengan tidur pulas, otak dapat meregenerasi sel dan merawat ingatan dalam memori yang direkam otak.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tahap tidur ini, seperti durasi tidur antara 7 sampai 9 jam, konsistensi jadwal tidur, dan tempat tidur yang nyaman. Menggunakan pengharum ruangan yang beraroma terapi (aroma theraphy) juga baik untuk menunjang kualitas tidur.[]
Baca juga: