Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Nadjamuddin Ramly menuturkan almarhum Profesor Doktor Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan sosok presiden yang hanya tidur empat jam semalam.
“Beliau dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas kepresidenan dan sering mengatakan hanya tidur empat jam semalam, karena memikirkan dan melakukan pemulihan terhadap buruknya perekonomian Bangsa Indonesia di awal beliau menjabat,” kata Najamuddin dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 11 September 2019.
Beliau dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas kepresidenan dan sering mengatakan hanya tidur empat jam semalam
Sosok Presiden Ke-3 RI itu dinilai mampu menstabilkan ekonomi bangsa. Kala itu nilai tukar rupiah hampir mencapai Rp 20.00 per dolar, mampu diturunkan pada angka Rp 5.500 per dolar.
BJ Habibie merupakan sosok yang demokrat yang mampu memberikan perubahan besar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ketenangan Beliau sebagai Bapak Bangsa dan sesepuh bangsa perlu ditiru, antara kata dan perbuatan sama. Walaupun beliau memiliki harta berlimpah, namun kehidupannya sangat sederhana,” kata Nadjamuddin.
Nadjamuddin menyatakan tidak hanya MUI dan umat islam yang merasa kehilangan sosok tersebut, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat kehilangan atas kepergian bapak demokrasi yang memiliki warisan dalam pembinaan umat Islam dan ekonomi Islam.
Nadjamuddin mengatakan MUI turut berduka cita. "Semoga Allah SWT mengampuni dan memaafkan dosa-dosa Beliau, memberikan rahmat dan kesejahteraan serta memperoleh husnul khatimah, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di surga," katanya.
BJ Habibie meninggal dunia dalam usia 83 tahun pada Rabu pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta.
Menurut putranya, Thareq Kemal Habibie, Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 berpulang karena faktor usia. []