Tidak Ada Kebutuhan Mendesak untuk Vaksinasi Massal Cacar Monyet

WHO menilai wabah cacar monyet di luar Afrika tidak memerlukan vaksinasi massal, cukup jaga kebersihan dan seks aman
Ilustrasi: WHO mengungkapkan sejauh ini vaksinasi massal untuk monkeypox atau cacar monyet belum diperlukan (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id, Jenewa, Swiss - Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menilai wabah cacar monyet di luar Afrika tidak memerlukan vaksinasi massal karena dengan menjaga kebersihan dan perilaku seksual yang aman akan membantu mengendalikan penyebarannya.

Ketua Tim Patogen Berbahaya WHO untuk Eropa, Richard Pebody, mengatakan bahwa pasokan langsung vaksin dan antivirus cacar monyet relatif terbatas.

Pernyataannya itu muncul ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC – Centers for Disease Control and Prevention) mengatakan pihaknya sedang dalam proses merilis beberapa dosis vaksin Jynneos untuk digunakan dalam kasus cacar monyet.

Sementara itu, pemerintah Jerman mengatakan pada hari Senin, 23 Mei 2022, bahwa mereka tengah mempertimbangkan pilihan untuk vaksinasi, dan Inggris justru telah menawarkannya kepada beberapa petugas kesehatan.

Otoritas kesehatan masyarakat di Eropa dan Amerika Utara sedang menyelidiki lebih dari 100 kasus yang dicurigai dan dikonfirmasi dari infeksi virus terburuk di luar Afrika yang telah menjadi endemik.

Langkah-langkah utama untuk mengendalikan wabah adalah pelacakan kontak dan isolasi, kata Pebody, seraya mencatat bahwa cacar monyet bukan virus yang dapat menyebar dengan sangat mudah, dan sejauh ini tidak menyebabkan penyakit serius. Vaksin yang digunakan untuk memerangi cacar monyet dapat memiliki beberapa efek samping yang signifikan, tambahnya.

ilustrasi cacar monyetIlustrasi: Cacar monyet yang menyerang seorang jari anak kecil. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jaga kebersihan untuk mencegah penularan

Tidak jelas apa yang menyebabkan wabah itu merebak. Para ilmuwan mencoba memahami asal-usul kasus cacar monyet dan mendalami kemungkinan virus itu telah berubah. Namun, tidak ada bukti virus telah bermutasi, kata seorang eksekutif senior di WHO secara terpisah pada Senin, 23 Mei 2022.

Banyak, tetapi tidak semua orang yang telah didiagnosis wabah cacar monyet saat ini adalah pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis. Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi lainnya belum dikaitkan dengan mereka yang melakukan perjalanan ke Afrika, yang kemungkinan ada beberapa kasus yang tidak terdeteksi, kata Pebody. Sejumlah otoritas kesehatan menduga ada beberapa tingkat penyebaran komunitas.

"Jadi kita hanya melihat .... puncak gunung es," katanya.

Mengingat laju wabah dan kurangnya kejelasan tentang pemicunya, ada kekhawatiran bahwa acara dan pesta besar musim panas ini dapat memperburuk keadaan.

"Ini lebih tentang apa yang orang lakukan di pesta-pesta. Jadi ini tentang perilaku seksual yang aman, kebersihan yang baik, mencuci tangan secara teratur, semua hal ini akan membantu membatasi penularan virus ini." [ha/pkp (Reuters)]/dw.com/id. []

Dinas Kesehatan Kepri Antisipasi Penularan Cacar Monyet dari Singapura

Cacar Monyet Menyebar di Eropa Sementara AS Laporkan Kasus Pertama

Pelaporan Cacar Monyet yang Rasis dan Homofobia Dikecam PBB

Kronologi Penyebaran Cacar Monyet di Singapura

Berita terkait
Cacar Monyet di 16 Negara Masih Dapat Ditanggulangi
WHOkatakan wabah cacar monyet yang telah dilaporkan di 16 negara dan beberapa wilayah dunia masih dapat ditanggulangi
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.