TAGAR.id, Jakarta - Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts, Amerik Serikat (AS), pada hari Rabu, 18 Mei 2022, mengatakan telah mengukuhkan satu kasus infeksi virus cacar monyet (monkey pox) pada seorang pria yang baru kembali dari Kanada.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) AS mengatakan laboratoriumnya mengukuhkan infeksi itu sebagai cacar monyet pada Rabu, 18 Mei 2022, sore.
Departemen Kesehatan Massachusetts mengatakan mereka sedang bekerja sama dengan CDC dan dewan kesehatan setempat yang relevan untuk melakukan pelacakan kontak. Ditambahkan bahwa "kasus itu tidak berisiko bagi masyarakat, dan individu tersebut dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi baik."
Dinas Kesehatan Masyarakat Kanada pada Rabu, 18 Mei 2022, malam mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mengetahui kasus cacar monyet itu di Eropa dan sedang memantau situasi saat ini. Dinas itu menambahkan bahwa tidak ada kasus yang dilaporkan saat ini.
Cacar monyet, yang umumnya terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah infeksi virus langka yang mirip cacar manusia, namun lebih ringan. Infeksi tersebut pertama kali dicatat di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970-an. Jumlah kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir.
Gejala cacar monyet meliputi demam, sakit kepala, dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. (ka/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []
Bagaimana Mencegah Cacar Monyet Sejak Dini?
Batam Siapkan Alat Deteksi Cacar Monyet
Kronologi Penyebaran Cacar Monyet di Singapura
Bahayakah Cacar Monyet? Ini Kata Pakar UGM