Pelaporan Cacar Monyet yang Rasis dan Homofobia Dikecam PBB

Badan AIDS Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAIDS) menyebut beberapa pelaporan tentang virus cacar monyet sebagai rasis dan homofobia
Ilustrasi: Cacar monyet yang menyerang seorang jari anak kecil. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Jakarta - Badan AIDS Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAIDS), pada hari Minggu, 22 Mei 2022, menyebut beberapa pelaporan tentang virus cacar monyet sebagai rasis dan homofobia. PBB juga memperingatkan laporan itu memperburuk stigma dan merusak penanggulangan wabah yang sedang berkembang itu.

UNAIDS mengatakan "sebagian besar" kasus cacar monyet baru-baru ini telah diidentifikasi di antara laki-laki gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan sesama jenis. Tetapi, menurut UNAIDS, penularan cacar monyet kemungkinan besar melalui kontak fisik yang dekat dengan penderita, dan bisa mempengaruhi siapa saja, tambahnya.

Badan PBB itu mengatakan beberapa penggambaran mengenai warga Afrika dan LGBTI "memperkuat stereotip homofobia dan rasis dan memperburuk stigma".

Pada 21 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menerima laporan 92 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi laboratorium dan 28 kasus yang dicurigai dari 12 negara di mana penyakit ini tidak endemik, termasuk beberapa negara Eropa, Amerika, Australia, dan Kanada.

"Stigma dan tudingan merusak kepercayaan dan kapasitas untuk penanggulangan secara efektif selama wabah seperti ini," kata Wakil Direktur Eksekutif UNAIDS, Matthew Kavanagh.

"Pengalaman menunjukkan bahwa retorika yang menyudutkan bisa dengan cepat menonaktifkan penanggulangan berbasis bukti dengan memicu siklus ketakutan, menjauhkan orang dari layanan kesehatan, menghambat upaya untuk mengidentifikasi kasus, dan mendorong tindakan hukuman yang tidak efektif."

Gejala cacar monyet termasuk demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan, dan ruam seperti cacar air di tangan dan wajah.

Belum ada pengobatan, tetapi gejalanya biasanya hilang setelah dua hingga empat minggu. Penyakit ini dianggap endemik di 11 negara Afrika. (my/jm)/voaindonesia.com. []

Bagaimana Mencegah Cacar Monyet Sejak Dini?

Batam Siapkan Alat Deteksi Cacar Monyet

Kronologi Penyebaran Cacar Monyet di Singapura

Bahayakah Cacar Monyet? Ini Kata Pakar UGM

Berita terkait
Dinas Kesehatan Kepri Antisipasi Penularan Cacar Monyet dari Singapura
Dinas Kesehatan Kepri yang berbatasan dengan Singapura melakukan sejumlah upaya mencegah penyebaran cacar monyet ke Indonesia
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.