Demo Penolakan KAMI di Surabaya, Gatot: Ada yang Perlu Uang

Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo menilai demo penolakan terhadap kegiatan KAMI di Surabaya sama seperti di Bandung. Demo dilakukan karena dibayar.
Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo saat di Surabaya. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Aksi Penolakan rencana kegiatan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) kembali terjadi di Surabaya. Di mana aksi penolakan di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Senin, 28 September 2020.

Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo angkat bicara terkait kembali ditolaknya kegiatan KAMI, seperti yang terjadi di Gedung Juang 45 Surabaya. Meski ada penolakan, Gatot meminta kepada pendukung KAMI untuk bersyukur.

Jadi keberadaan kami adalah berkah. Besok lagi kalau ada demo lebih banyak lagi, ya kan. Berarti ada rekan-rekan kita yang memerlukan uang ke demo. Jangan di marahi.

"Mengapa bersyukur, karena yang demo di sana keberadaan KAMI. Demo kan dibayar, dalam kondisi ekonomi yang susah ini," ujarnya di Masjid Assalam Puri Mas, Jalan Jambangan, Surabaya.

Ia bahkan menyindir rencana kegiatan KAMI di Gedung Juang 45 Surabaya yang akan digelar didemo dan ditolak memberikan berkah bagi kelompok yang kontra.

"Jadi keberadaan kami adalah berkah. Besok lagi kalau ada demo lebih banyak lagi, ya kan. Berarti ada rekan-rekan kita yang memerlukan uang ke demo. Jangan di marahi," tuturnya.

Ia mencontohkan Ketua PMII Bandung yang menolak kegiatan KAMI beberapa waktu lalu. Ia menyebut demo penolakan tersebut karena masalah ekonomi.

"Seperti kemarin Ketua PMII, itu kan di Bandung dari Bandung, saya bilang jangan dimarahi. Dia mahasiswa yang dia ada di sini bapaknya ada di daerah ke PHK, telepon anaknya, nak saya ga bisa kirim, lagi bingung ditawarin demo Rp100 ribu ya diterima. Sama juga dengan Ketua PMII di sini yang 16 juta sekian itu," kata dia.

Gatot meminta relawan KAMI untuk bisa memaklumi jika ada demo penolakan. Mantan Panglima TNI ini meminta agar pendukung KAMI untuk tidak memusihi pihak-pihak yang memusushi kelompoknya.

"Jangan marah, mungkin lihat mahasiswanya kesulitan perlu uang. Ada tawaran demo, ada uang, ya diterima untuk menambahi mahasiswa lain. Buktinya apa setelah itu, dia mengundurkan diri meminta maaf," tuturnya.

Jadi sekali lagi, KAMI di manapun berada, kalau ada demo jangan musuhi saudara-saudara kita, kasihanilah mereka dan doakan mereka agar mereka semua selamat pulang kerumah lagi dengan membawa berkah.

Sementara itu, Komite Eksekutif KAMI Jawa Timur, Donny Handricahyono mengatakan kegiatan di Gedung Juang 45 merupakan acara internal KAMI dan privat. Ia mengaku tidak membagikan kegiatan tersebut ke pihak luar KAMI. 

"Itu acara pribadi dan privat untuk kalangan kami sendiri," ujarnya. 

Sementara, Koordinator aksi penolakan kegiatan KAMI, Edi Firmanto mengatakan penolakan kegiatan tersebut karena dianggap sebagai pembuat gadung. Ia mengaku kegiatan tersebut hanya untuk kepentingan politik untuk Pemilu 2024.

"Surabaya adalah kita siap mengawal dan menjaga Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila," ujarnya.[]

Berita terkait
Ferdinand Hutahaean Tuding Gatot Bicara PKI Cuma Modus
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menganggap isu kebangkitan PKI yang dinarasikan Gatot Nurmantyo hanya modus politik belaka.
Ferdinand ke Gatot: Mau Jadi Presiden Jual Program, Bukan PKI
Ferdinand Hutahaean menyarankan agar Gatot Nurmantyo menjajakan program jika ingin menjadi presiden, bukan malah menjual isu-isu seputar PKI.
Maman ke Gatot Nurmantyo: Musuh Kita Bukan Bayangan Hantu Masa Lalu
Politisi PKB Maman Imanulhaq merespons ajakan Gatot Nurmantyo soal nonton film G30S PKI dan kibarkan bendera merah putih setengah tiang.