Deklarasi Din Syamsuddin Cs, EWI: Itu Lucu-lucuan Saja

Ferdinand Hutahaean menilai deklarasi Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) yang dibentuk Din Syamsuddin hanya dagelan politik semata.
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. (Foto: Tagar/Alan)

Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean menilai deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dibentuk Din Syamsuddin hanya dagelan politik semata.

Dia menegaskan, pernyataan dalam deklarasi yang disampaikan Din Syamsuddin Cs tidak memperlihatkan fakta sebenarnya yang terjadi di Indonesia saat ini.

Yang mereka mau selamatkan apa? Indonesia sudah di jalur yang benar, arahnya benar, tidak benar Indonesia mau karam atau mau tenggelam, itu opini semata

"Menurut saya deklarasi KAMI atau Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia itu sekadar lucu-lucuan dalam politik dan demokrasi saja. Saya tidak melihat ada fakta yang disampaikan dalam deklarasi itu kecuali penyampaian opini semata," katanya dihubungi Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.

Politisi Partai Demokrat ini berpandangan, ucapan Din Syamsuddin yang mengatakan kondisi Indonesia ibarat kapal besar yang tengah goyang dan hampir karam merupakan bentuk ketidaksukaan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Lebih berbasis pada ketidaksukaan personal kepada Jokowi dan ketidaksukaan kepada pemerintah secara umum. Lantas mereka ini merasa Indonesia mau karam, mau hanyut dan salah kiblat atau salah arah. Itukan semua opini politik semata dan bukan fakta," ujarnya.

Ferdinand mengatakan, saat ini Indonesia mampu bertahan di tengah kondisi global yang terguncang dan menuju resesi.

"Masih mampu bertahan, mampu mensubsidi rakyatnya, mampu memberi bantuan pada rakyat, mampu memberi insentif untuk dunia usaha dan membiayai seluruh penanganan covid," kata dia.

Menurutnya, ada beberapa hal yang membanggakan dari Indonesia saat ini, dimana masuknya investor asing ke Tanah Air meski dunia sedang mengalami resesi.

"Dan yang paling membanggakan adalah ditengah ketidakpastian global, investasi terus masuk ke Indonesia. Terbaru, ada 7 perusahaan yang pindah dari Cina dan akan masuk ke Indonesia. Nilai tukar rupiah masih terkendali meski terjadi fluktuasi. Itu biasa. Soal ekonomi secara umum, dunia semua merasakan pukulan akibat pandemi Covid-19," ucapnya.

"Semua negara dunia mengalami guncangan hebat bahkan Amerika negara super kaya sudah resmi masuk resesi sementara Indonesia masih bertahan bahkan Bank Dunia dan IMF memuji ekonomi Indonesia," kata Ferdinand menambahkan.

Lantas Ferdinand mempertanyakan apa yang hendak diselamatkan oleh Din Syamsuddin Cs. Dia berpendapat, dalam negara demokrasi tidak seharusnya ada permusuhan.

"Yang mereka mau selamatkan apa? Indonesia sudah di jalur yang benar, arahnya benar, tidak benar Indonesia mau karam atau mau tenggelam, itu opini semata. Janganlah karena kalah dalam demokrasi lantas membangun permusuhan terus menerus atas nama demokrasi," kata Ferdinand Hutahaean.[]

Berita terkait
Irma NasDem Suruh Rocky Gerung dan KAMI Tabayun
Politisi partai Nasional Demokrat (NasDem) non aktif, Irma Suryani Chaniago menyuruh Rocky Gerung dan KAMI tabayun sebelum mengkritik.
Dianggap Berdusta, EWI: Anies Tak Pantas Jadi Capres
Ferdinand Hutahaean menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak layak menjadi Calon Presiden (Capres) tahun 2024 mendatang.
Ferdinand: Tengku Zul Coreng Wajah Orang Sumatera
Politisi Partai Demokrat menegaskan bahwa pernyataan Tengku Zulkarnain telah mencoreng nama baik orang Sumatera, termasuk Sumatera Utara.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.