Terekam CCTV, Ibu Muda di Surabaya Korban Pelecehan Seksual

Seorang ibu muda di Kota Surabaya menjadi korban pelecehan seksual meremas pantat. Aksi pelecehan tersebut terekam CCTV.
Terduga pelaku pelecehan seksual terhadap ibu muda di Kota Surabaya terekam CCTV. (Foto: Tagar/Istimewa/Adi Suprayitno)

Surabaya - Seorang ibu muda berinisial MY, 23 tahun, menjadi korban pelecehan seksual oleh pria tak dikenal di Jalan Kapas Gading Madya, Surabaya. Aksi pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria tak dikenal tersebut terekam Closed Circuit Television (CCTV).

MY mengungkapkan berdasarkan rekaman CCTV, terlihat pria berjaket putih dan memakai topi mengendari sepeda motor Vario hitam putih bernopol L 5289 EY sedang melintas Kapas Gading Madya. Melihat ada korban MY berjalan sendiri, pelaku langsung meremas pantat perempuan tersebut.

Usai pelaku melakukan itu dia pergi begitu saja.

Sontak MY kaget karena pelaku mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi saat meremas pantatnya. MY langsung berteriak hingga sempat menarik perhatian warga sekitar.

"Usai pelaku melakukan itu dia pergi begitu saja. Karena warga dan saya juga penasaran, selanjutnya saya disarankan melihat rekaman kamera pengawas jalanan," ujar MY, Senin, 2 November 2020.

Baca juga:

Saat diperlihatkan rekaman CCTV, MY mengupload foto tangkapan layar dan video kejadian begal pantat tersebut ke grup WhatsApp. Respons anggota grup langsung membanjiri hingga ada seorang mengaku mengenal pelaku.

Anggota grup merasa kenal dengan pelaku enggan menyebutkan rumah atau kos pelaku. Anggota grup tersebut hanya memberi isyarat bahwa pelaku bukan orang Surabaya, melainkan Jawa Tengah.

"Ya, saya minta rekaman itu untuk bukti," kata MY.

Meski menjadi korban pelecehan seksual, MY enggan melaporkan apa yang dialaminya ke polisi. Apalagi, suaminya juga tidak menyarankan untuk melapor.

"Iya enggak bisa lapor karena takut kalau bayar. Jadi saya ikuti apa kehendak suami saja dulu," tuturnya.

Terpisah, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Hartoyo menyayangkan korban enggan melaporkan kejadi pelecehan seksual tersebut. Ia menegaskan untuk melapor sama sekali tidak dipungut biaya.

"Gak ada bayar semua gratis. Tidak boleh malu, pasti dijamin rahasianya. Kalau tidak ada yang lapor nanti kita kesulitan mengungkap, karena keterangan kunci ada di korban," ucapnya.[]

Berita terkait
Respon Pemkot Surabaya Surat KASN Soal ASN Tak Netral
Pemkot Surabaya menyebut surat KASN tentang ASN tak netral bukan di Pilkada Surabaya, tetapi di Pilkada daerah lain.
Injak Foto Macron Hingga Boikot Produk Prancis di Surabaya
Sejumlah ormas Islam di Kota Surabaya menggelar aksi di depan Konjen Prancis sebagai bentuk protes sikap Emmanuel Macron terhadap Islam.
Adu Survei Dua Pasangan Calon di Pilkada Surabaya
Poltracking Indonesia merilis hasil survei mengunggulkan Machfud-Mujiaman dibandingkan Eri-Armudji di Pilkada Surabaya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.