Tengah Corona, Warga Subulussalam Tetap Ngabuburit

Di tengah situasi pandemi virus corona, suasana Ramadan di Kota Subulussalam, Aceh tetap saja tampak semarak.
Aktivitas mengabuburit warga Kota Subulussalam, Aceh di tengah pandemi corona, Minggu, 10 Mei 2020 (Foto: Tagar/Nukman)

Subulussalam - Di tengah situasi pandemi virus corona atau Covid-19, namun, suasana Ramadan di Kota Subulussalam, Aceh tetap saja tampak semarak. Nuansa-nuansa sosial tetap saja hidup meskipun status Aceh yang sudah terkonfirmasi positif covid-17, namun, hal itu seakan tidak menyurutkan pergerakan masyarakat untuk menyemarakkan suasana Ramadan.

Kebiasaan mengabuburit di Aceh, terkhususnya di Subulussalam tidak bisa terpisahkan dengan Ramadan. Sejak awal Ramadan bila sudah petang, arus kendaraan di jalan raya serempak langsung padat. Ramainya warga yang berlalu-lalang hanya bertujuan untuk ajang mengisi waktu menanti berbuka puasa.

Nuansa mengabuburit itu juga disempatkan pula oleh warga untuk berburu takjil, karena sepanjang jalan di sekitar pusat perkotaan Subulussalam dijamuri pula oleh para pedagang takjil yang menjajakan beragam bentuk menu hidangan berbuka puasa.

Saya sebenarnya menyesalkan sikap warga kota kita itu. Tetap berkumpul-kumpul tanpa gunakan masker dan tanpa jaga jarak.

Pemandangan pedagang takjil tampak berderet, terutama di sepanjang jalan Teuku Umar yang merupakan sebuah jalan protokol di Kota Subulussalam.

Setiap tahunnya pada saat bulan Ramadan tiba, salah satu pusat berdagang takjil yang dapat ditemui di Subulussalam adalah sebuah bazar yang berlokasi tepat di depan pelataran Masjid Assilmi Simpang Kiri, jalan Teuku Umar, Desa Subulussalalam, Kecamatan Simpang Kiri.

Bazar khusus berjualan takjil tersebut bila bakda Asar sudah ramai dikerumuni warga untuk membeli aneka takjil. Setiap sore area tersebut pun dipadati hingga menyebabkan arus kendaraan macet.

Tampak beberapa petugas parkir serta personil Polisi Lalu Lintas dan petugas dari Dinas Perhubungan di sekitar lokasi turut mengurai laju kendaraan agar tetap lancar.

Menanggapi hal ini, Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam, Baginda mengatakan bahwa kegiatan mengabuburit di Subulussalalam tidak lantas bisa dilarang, mengingat mengabuburit merupakan salah satu ciri khas yang dapat ditemui pada bulan Ramadan saja. Apalagi di Subulussalam juga tidak ada penerapan aturan PSBB (pembatasan sosial berskala besar).

"Hanya saja kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengedepankan protokol kesehatan agar semuanya dapat terhindar dari penularan covid-19," kata Baginda kepada Tagar, Minggu, 10 Mei 2020.

Menurutnya, kendati sejauh ini belum ada warga Subulussalam yang ditemukan kasus positif covid-19, namun, tidak lantas hal tersebut dianggap remeh, sebab, virus corona tidak tampak oleh kasat mata dan tidak bisa terdeteksi penyebarannya.

"Diketahuinya seseorang yang positif terpapar covid-19 adalah setelah adanya pemeriksaan swab terlebih dahulu. Sebab, tidak hanya saja pasien suspect yang menjadi rujukan medis bahwa seseorang terpapar corona, akan tetapi banyak kasus yang positif tanpa gejala," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Subulussalam, Ajun Komisaris Besar Polisi, Qori Wicaksono dalam menanggapi hal ini turut menyesalkan sikab warga yang dirasa kurang mengindahkan imbauan Pemerintah serta terkesan abai terhadap protokol kesehatan yang ada.

"Saya sebenarnya menyesalkan sikap warga kota kita itu. Tetap berkumpul-kumpul tanpa gunakan masker dan tanpa jaga jarak. Padahal kami aparat Kepolisian, TNI dan Pemko tidak bosan-bosannya mengingatkan warga," ujar Qori kepada Tagar, Minggu, 10 Mei 2020.

Dikatakannya, walau memang di Subulussalalam belum ditemukan wabah covid-19, akan tetapi menurutnya bahwa tidak ada yang dapat memastikan virus corona ada atau tidaknya di Subulussalam.

Baca juga: Update Corona Aceh, Positif 17, ODP 1.937, PDP 91

"Kita kan tidak tau bahwa ada juga warga kita yang habis berpergian dari kota yang terkonfirmasi zona merah seperti Medan dan kota-kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara. Kemudian juga ada beberapa pedagang yang sering bolak-balik ke luar kota," ucap Qori.

Di tengah kondisi saat ini, Kepala Kepolisian Resor Subulussalam itu mengimbau, agar masyarakat tetap jaga jarak, menggunakan masker dan mengurangi kumpul-kumpul.

"Kalau pun memang mau cari bukaan puasa ke luar, tetap gunakan masker dan setelah selesai langsung pulang ke rumah," katanya.[]

Berita terkait
Menengok Masjid Pancasila Warisan Soeharto di Aceh
Program transmigrasi Soeharto dicanangkan pada tahun 1969 melalui proyeksi Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Salah satunya pembangunan masjid.
Jadwal Imsak dan Buka Puasa 2020 Subulussalam Aceh
Jadwal imsakiah untuk wilayah Subulussalam dan sekitarnya selama bulan ramadan 2020.
Sungai Meluap, 5 Desa di Subulussalam Dilanda Banjir
Hujan yang mengguyur Kabupaten Subulussalam dalam sepekan terakhir membuat Sungai Lae Suraya meluap dan menggenangi permukiman warga.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara