Subulussalam - Tingginya curah hujan mengguyur Subulussalam kurun waktu satu pekan terakhir menyebabkan Sungai Lae Suraya meluap. Akibat luapan tersebut, menyebabkan permukiman warga di Sungai Lae Suraya terendam banjir.
Camat Runding Irwan Faisal mengatakan banjir telah menggenangi lantai rumah warga di lima desa yaitu, Desa Tualang, Mendilam, Suak Jampak, Panglima Sahman dan Sibungke.
Masih level waspada ini, karena untuk banjir warga sudah terbiasa, karena sudah menjadi langganan musiman hampir setiap tahun.
"Arus transportasi sudah tersendat, akibat akses jalan sudah tergenang dan sudah sulit untuk dilewati," kata Faisal menjawab Tagar, Sabtu, 2 Mei 2020.
Terkait banjir tersebut belum ada warga yang dikabarkan mengungsi, namun, pihak kecamatan telah mengintruksikan para Kepala Desa yang terdampak banjir untuk tetap waspada dan memantau debit air.
"Masih level waspada ini, karena untuk banjir warga sudah terbiasa, karena sudah menjadi langganan musiman hampir setiap tahun. Dan sementara ini tim Tagana sudah disiapkan di kecamatan," ucap Faisal.
Lebih lanjut, Camat Sultan Daulat, Rahmad Fadli yang dikonfirmasi secara terpisah mengabarkan bahwa volume air banjir di wilayahnya sudah mulai berangsur surut.
Di wilayah Kecamatan Sultan Daulat, desa yang kerap menjadi langganan banjir setiap tahunnya adalah Desa Jabi-jabi, Sigrun dan Suka Maju, karena langsung berada di pinggir bantaran sungai.
"Alhamdulillah air sudah mulai surut," ucap Fadli.
Namun, terkait dampak banjir tersebut, Fadli mengatakan telah merendam tanaman jagung sekitar 500 hektar dan tanaman padi sekitar 100 hektare.
"Banjir sudah surut yang tinggal hanya kerugian akibat imbas banjir, sebanyak lima ratus hektar jagung terendam, padi sekitar seratus hektar juga," kata dia.
Mengenai kerugian tersebut, Fadli akan mengiventarisir kerugian tersebut dengan mengkoordinasikannya kepada pihak Dinas Pertanian dan Dinas Sosial Kota Subulussalam.
"Kita akan mengirimkan data ke Dinas Pertanian dan Dinas Sosial kota Subulussalam," tutur Fadli. []