Tenda Pernikahan di Kulon Progo Disapu Angin Kencang

Hujan disertai angin kencang di Kulon Progo menyebabkan sejumlah kerusakan. Salah satunya tenda persiapan acara pernikahan di Pengasih.
Salah satu kerusakan yang ditimbulkan akibat hujan deras yang disertai angin kencang di Kulon Progo, Yogyakarta (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Hujan disertai dengan angin kencang melanda Kabupaten Kulon Progo pada Jumat 3 Januari 2020 sore, menyebabkan sejumlah rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang.

Dampak kejadian ini mengakibatkan sejumlah sarana prasarana di SMK N 2 Pengasih mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi di antaranya plafon ruang guru yang jebol, atap seng di beberapa ruang lepas, dan peralatan praktek di bengkel kayu dan mesin yang rusak.

Tidak hanya itu, atap aula sekolah tersebut turut jebol dan meninggalkan lubang yang cukup besar. Tenda dan dekorasi hajatan nikah yang sudah terpasang di aula juga porak poranda. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Satpam SMK N 2 Pengasih Tri Hidayah mengatakan, kerusakan yang terjadi ini disebabkan oleh angin kencang. Pada pukul 16.30 WIB sempat terjadi hujan gerimis, namun tidak terjadi apa-apa.

"Tak lama, datang hembusan angin yang cukup kuat dari arah barat. Setelah itu bagian aula jebol, tenda hajatan nikah untuk besok pagi juga ambruk, beberapa pohon di dekat tempat parkir juga ambruk," ujarnya di Kulon Progo, Jumat 3 Januari 2020.

Hujan disertai angin kencang juga menerjang sejumlah rumah. Salah satu rumah yang mengalami kerusakan, yaitu rumah milik Suratmin 35 tahun, warga Dusun Kalisoka, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih.

Datang hembusan angin yang cukup kuat dari arah barat. Setelah itu bagian aula jebol, tenda hajatan nikah untuk besok pagi juga ambruk.

Pohon Munggur dengan tinggi sekitar 20 meter yang berada di belakang rumahnya, harus ambruk menimpa atap rumahnya, saat hujan disertai angin kencang menerjang sekitar pukul 16.30 WIB. Saat kejadian ini, Suratmin beserta istri dan dua anaknya tengah berada di dalam rumah.

"Karena hujan turun deras sekali, kami ada di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar ada suara bruuk, dan kami langsung keluar ke teras," ujarnya Suratmin di Pengasih, Jumat sore 3 Januari 2020.

Suratmin menjelaskan, dirinya belum mengetahui berapa kerugian yang dialami akibat kejadian ini. Namun diperkirakan, kerugian mencapai jutaan rupiah. Alasannya bagian rumah yang rusak antara lain atap bagian ruang dapur, kamar mandi dan kamar tidur ambrol hingga berlubang. Selain itu, reruntuhan atap yang jebol ini, merusak perabot rumah tangga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mencatat ada sembilan peristiwa pohon tumbang, saat peristiwa hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kulon Progo pada jumat sore. Rinciannnya, lima pohon tumbang menimpa rumah, dan lima lainnya menutup akses jalan. []

Baca Juga:

Lihat Foto:

Berita terkait
Basarnas Yogyakarta Siap 77 Personel Selama 24 Jam
Basarnas Yogyakarta menyiapkan 77 personel selama 24 jam menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga 7 Januari mendatang.
Kata BMKG, Cuaca Ekstrem Yogyakarta Hingga 7 Januari
BMKG memprediksi Yogyakarta mengalami cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Cuaca ekstrem ini sampai 7 Januari.
Gunungkidul Status Siaga Banjir dan Longsor
BPBD Gunungkidul meningkatkan status siaga banjir dan tanah longsor sebulan ke depan. Selama Desember 2019 tercatat 3-4 kejadian tanah longsor.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.