Singkil - Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, pengunjung wisatawan mancanegara ke Pulau Banyak, Aceh Singkil, Aceh meningkat hingga 30 persen.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) wilayah Aceh Singkil Satiman mengatakan perkembangan wisata di kepulauan banyak mulai dilirik wisatawan luar, hal ini atas peran semua pihak yang telah mempromosikan Pulau Banyak.
"Masyarakat setempat jangan lalai, manfaatkan sarana dan prasarana dalam pelayanan tiap-tiap wisatawan, baik wisatawan domestik maupun manca negara khususnya masyarakat setempat," kata Satiman kepada Tagar, Selasa, 31 Desember 2019.
Menurut Satiman, menjelang tahun baru wisatawan yang berkunjung semakin bertambah untuk menghabiskan waktu liburannya. "Kepada masyarakat seperti pengelola jasa penginapan, rumah makan, angkutan kapal dan mobil untuk melayani dengan ramah tamah kepada pengunjung," katanya.
Selain itu, Satiman memperkirakan dari pihak Sumatra Tour Travel, sejak tujuh bulan terakhir ratusan turis berasal dari Eropa berkunjung ke Pulau Banyak. "Apalagi akhir tahun baru dan liburan natal ini wisatawan dari Eropa di dominasi warga negara jerman ke Pulau Banyak," ujarnya.
Sehingga menjelang tahun baru 2020, dipastikan hotel-hotel dan cotage-cotage penuh di Pulau Banyak. "Artinya destinasi wisata gugusan kepulauan banyak Aceh Singkil semakin diandalkan, apalagi Pemkab Aceh Singkil telah mengadakan sarana transportasi kapal cepat KM Tailana, menambah gairah pegiat di bidang ke pariwisata," ujarnya.
Akhir tahun baru dan liburan natal banyak wisatawan dari Eropa.
Kemudian di sisi wisata Rawa Singkil, yang akrab disebut masyarakat "Lae Trub" pihaknya belum bisa memastikan perkiraan kunjungan wisatawan ke hutan itu, sebab kata Satiman, apabila wisatawan tidak ada melihat beberapa hewan Orangutan, burung-burung langka, kecuali buaya muara di Rawa Singkil, pihaknya khawatir pengunjung yang traveling tidak puas.
"Tapi apabila musim buah di Rawa Singkil, di situlah hewan-hewan liar akan bermunculan, di musim itu, kami sangat yakin membawa wisatawan pasti puas," katanya.
Sentiman menerangkan jika wisata rawa Singkil saat ini belum begitu terbangun dari sisi Cotage-cotage atau Bungalownya, namun hal itu bukan penghalang bagi wisatawan untuk berkunjung ke sana.
"Luas rawa Singkil 100 Hektare lebih, jadi di musim buah pasti kawanan orang utan dan hewan liar lainnya ramai," katanya.
Dia mengimbau masyarakat yang bermukim di aliran sungai saatnya merubah pola peningkatan ekonomi perlahan-lahan dalam memanfaatkan panorama wisata.
"Mari jadikan daerah kita menjadi basis wisata membangun perekonomian, dengan tidak merusak ekosistem alam dan tetap berprinsip dalam norma-norma adab yang berlaku," tuturnya.[]
Baca juga:
- 5 Destinasi Terbaik Sambut Tahun Baru 2020 di Aceh
- Melawan Lupa, Kekerasan Aceh di Luar Akal Sehat
- Warga Subulussalam Diminta Tak Rayakan Tahun Baru