Berita Usman Hamid Terkini

Pengkinian berita Usman Hamid, pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) dan Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 6 Mei 1976 menjadi salah satu aktor yang turut berperan atas runtuhnya rezim Orde Baru. Perjuangannya membela HAM di Tanah Air bermula saat ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Trisakti 1998-1999. Magister The Australian National University juga aktif bersama Komite untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), untuk mengusut tuntas atas insiden penembakan mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998.

AII Kecam Aparat Tewaskan Ayah-Anak di Nduga, Papua
Amnesty International kecam penembakan yang dilakukan aparat terhadap seorang ayah dan anak di Nduga, Papua.
Usman Hamid Dorong Polisi Langgar HAM ke Pengadilan
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid merespons laporan KontraS yang menyebut kerja Polri tewaskan 304 orang.
Amnesty Internasional: Taktik Polisi Tak Jamin Keamanan
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyoroti insiden meninggalnya mahasiswa saat demonstrasi mahasiswa se-Kota Kendari.
Veronica Koman Bukan Akar Masalah Rasisme di Papua
Amnesty International Indonesia menyatakan masalah rasisme di Papua bukan karena Veronica Koman melainkan beberapa anggota TNI dan polisi.
Tanya Jawab dengan Usman Hamid: Isu Kebangkitan PKI yang Terus Diembuskan
Bagaimana isu kebangkitan PKI dimainkan dari masa ke masa? Berikut tanya jawab dengan aktivis HAM Usman Hamid.
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Provokasi G-30-S/PKI
“Gatot itu, dia memprovokasi Panglima TNI, dan KSAD untuk mewajibkan atau menerbitkan perintah untuk nonton bareng film tersebut.” – Usman Hamid.
Film G-30-S/PKI, Usman Hamid: Itu Fiktif Belaka!
"Pertanyaan sederhana masyarakat kan, ok PKI mau bangkit, siapa pemimpinnya? Mana partainya? Apa programnya?" tukas Usman.
Anhar Gonggong: G-30-S/PKI, Apanya yang Mau Diluruskan?
Isu komunis atau PKI dapat menjadi alat politik yang memprovokasi lawan politiknya.
Load more ...