Pada tanggal 13-14 Mei 2018, terjadi rentetan peledakan bom di sejumlah lokasi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Target dalam serangan bunuh diri ini adalah tiga gereja, kompleks rumah susun, dan kantor polisi. Sebanyak 85 orang menjadi korban bom Surabaya, yaitu 28 orang tewas dan 57 orang luka.
Semua pelaku dilakukan satu keluarga beranggotakan enam orang, yakni Dita Upriyanto (48 tahun), istrinya Puji Kuswati (43 tahun) serta dan mengajak empat anaknya bernama Yusuf Fadil (18 tahun), Firman Halim (16 tahun), Fadilah Sari (12 tahun), dan Pamela Rizkita (9 tahun).
Rudiantara: terorisme masalah nyawa, Kemenkominfo blokir 2.500 situs radikal. “Secepatnya pemblokiran dilakukan terhadap 19.500 situs radikal,” ujarnya.
Polda Sumut tangkap oknum dosen USU yang sebut bom Surabaya skenario pengalihan. “Petugas telah memeriksa saksi dan menyita barang bukti berupa handphone Iphone 6S dan SIM card milik pelaku,” kata AKBP Tatan.
Tidak ditolak warga, empat jenazah teroris dimakamkan di Bengkalis dan Dumai. “Tadi sekitar pukul 00.05 WIB. Keluarga mereka yang jemput," kata Irjen Pol Nandang.
Hasil identifikasi jenazah pelaku teror di Rusunawa Sidoarjo. “Hasil identifikasi ketiga jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Barung.