Monic Istri Almarhum Bayu Maafkan Pelaku Teror

Monic istri almarhum Bayu maafkan pelaku teror. "Saya sudah memaafkan dan tidak ada terbesit sedikitpun untuk marah ataupun dendam," ucapnya.
Petugas keamanan berjaga di depan gereja saat misa di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/5/2018). Pengamanan tersebut guna mengantisipasi dan memberikan rasa aman kepada jemaat yang melaksanakan kebaktian dan misa sepekan pascaledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). (Foto: Ant/Zabur Karuru)

Surabaya, (Tagar 21/5/2018) – Monic Dewi Andini, istri almarhum Aloysius Bayu Rendra korban ledakan bom Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya, mengaku sudah memaafkan pelaku teror bom yang telah menewaskan suaminya.

"Saya dan keluarga sudah memaafkan dan tidak ada terbesit sedikitpun untuk marah ataupun dendam," kata Monic Dewi Andini.

Hal itu diucapkan Monic usai menerima penghargaan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 di Taman Surya, Kota Surabaya, Senin (21/5).

Monic mengungkapkan, pihaknya sudah bisa menerima keadaan tersebut. Bahkan, dia berdoa kepada pelaku dan seluruh korban supaya mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan.

Tragedi ini, lanjut dia, sebagai spirit baru bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkan dan terus berjuang untuk meneruskan yang sudah dilakukan oleh almarhum Bayu.

"Bersatu kembali dan tidak perlu lama bersedih. Mari bersama-sama bangkit untuk memajukan Kota Surabaya dan Indonesia," kata ibu dua anak yang tinggal di Jalan Gubeng Kertajaya I Nomor 15A Surabaya ini.

Sosok Bayu menjadi perbincangan setelah dia disebut melakukan aksi heroic. Dia menghadang motor pelaku pengeboman di depan Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Gubeng, Surabaya pada Minggu (13/5/2018).

Atas tindakan Bayu yang menghentikan sepeda motor yang dikendarai pelaku pengeboman Yusuf Fadhil (18) yang membonceng adik kandungnya Firman Hakim (16) sambil memangku bom rakitan, dia mampu menyelamatkan sekitar 500 jemaat Gereja SMTB yang sedang mengikuti akhir dari misa atau kebaktian rutin.

Bayu membuat laju motor Yusuf Fadhil terhenti dan langsung meledak di halaman gereja. Seketika itu pula, tubuh Bayu yang tinggi hancur bersama kedua pengendara dan pembonceng motor yang menabraknya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pemberian penghargaan berupa bantuan sosial dan piagam kepada sejumlah warga yang memiliki semangat untuk berjuang dalam upaya pencegahan aksi terorisme.

"Jadi, ada 41 penghargaan yang kami berikan kepada mereka yang nyata-nyata berjuang sehingga terjadi pencegahan," kata Risma.

Penghargaan diberikan kepada para korban meninggal maupun yang saat ini masih dalam proses perawatan di rumah sakit.

Penghargaan juga diberikan kepada anggota kepolisian, pihak rumah sakit, universitas, dan tim psikolog yang sudah melakukan keberanian, pengorbanan dan dedikasi dalam mengamankan tempat ibadah serta menjaga ketertiban Kota Surabaya. (ant/yps)

Berita terkait
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).