Sri Mulyani Sebut Korupsi Musuh Nyata Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau seluruh jajaran Kementerian Keuangan menghindari kemungkinan melanggar aturan, seperti korupsi.
Ilustrasi stop korupsi. (Foto: flickr.com)

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan sikap integritas menghindari kemungkinan munculnya keinginan untuk melanggar aturan, seperti korupsi. Sebab, korupsi, kata dia musuh nyata yang bisa menghancurkan negara,

“Korupsi adalah musuh yang sangat nyata, tantangan yang bisa menghancurkan negara. Kita tidak perlu musuh dari luar karena musuh dari dalam diri kita sendiri justru yang biasanya paling bisa meruntuhkan bangsa,” ucap Sri Mulyani di Auditorium CBB Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019 seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan tindakan koruptif yang dilakukan beberapa pegawai dalam sebuah institusi akan mencoreng nilai-nilai integritas yang selama ini dijaga pegawai. Korupsi juga menjadi reputasi berat untuk pegawai yang selama ini  berkomitmen dalam menjaga nilai-nilai kerja dan profesionalitas.

Sri MulyaniMenteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja bersama komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2019. Rapat kerja membahas pengesahan DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) RUU Bea Materai dan BPJS Kesehatan. (Foto: Antara/Fakhri Hermansyah)

Sekali perilaku korupsi dilakukan di suatu institusi, maka publik akan memiliki persepsi bahwa seolah-olah semua institusi sama, seperti persepsi korupsi yang disematkan DJP karena kasus dugaan suap terkait pemeriksaan atas restitusi pajak PT WAE untuk tahun pajak 2015 dan 2016.

“Ini bagian yang menyakitkan hati karena nila setitik itu membuat persepsi tentang pajak, oh identik dengan yang begitu," ujarnya.

Padahal, menurutnya saat ini Ditjen Pajak juga telah mendapat banyak penghargaan yaitu sebanyak 87 unit vertikal memperoleh predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan 19 unit vertikal mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

"Yang 349 kerjanya sudah benar, tapi satu dan dua melakukan itu (korupsi). Itu pengkhianatan, saya kesal sekali soal itu,” tuturnya.

Wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun meminta jajarannya untuk melihat refleksi dalam 15 tahun ke depan dan berusaha untuk membersihkan korupsi.

Salah satunya dengan memperkuat peran tim kepatuhan internal yang dibentuk Kemenkeu.

“Tim kepatuhan internal itu untuk menciptakan pressure dan unit tersebut masih harus didorong agar lebih efektif. Unit kepatuhan internal harus menjadi lines of defence yang efektif,” kata dia. []

Berita terkait
Kelola PMN Baik, Sri Mulyani Apresiasi 3 BUMN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi tiga Badan Usaha Milik Negara penerima Penyertaan Modal Negara (PMN).
7 BUMN Alami Kerugian, Salah Satunya Perum Bulog
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan penilaian terhadap melalui Z-Score terhadap Badan Usaha Milik Negara menjadi penerima PMN 2018.
Sri Mulyani Janji Perbaiki Sistem Pelayanan Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji akan memperbaiki seluruh sistem pelayanan di jajaran Kementerian Keuangan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.