Sikap Ojek Online Soal Aksi Klitih di Yogyakarta

Komunitas driver online Yogyakarta menyebut aksi klitih sudah membuat resah warga. Tidak salah jika Yogyakarta sudah darurat klitih.
Beragam poster anti-klitih bertebaran di media sosial yang menggambarkan Yogyakarta darurat klitih. (Foto: Grup Facebook/Tagar/Ridwan Anshori)

Sleman - Aksi kejahatan di jalanan atau klitih sudah membuat resah warga Yogyakarta. Pasalnya, kenakalan yang biasanya dilakukan remaja ini sudah banyak memakan korban, termasuk ojek online. Korban terakhir adalah Enriko 40 tahun, seorang driver ojek online, yang dibacok dengan pedang di bagian wajahnya pada Sabtu 1 Februari 2020 pagi.

Menyikapi hal itu, sejumlah komunitas driver online yang tergabung dalam Koordinasi Antar Driver Online (KADO) Yogyakarta menyebut Yogyakarta sudah darurat klitih. Aksi klitih sudah membuat resah para driver online, terutama yang bekerja di malam hari.

Ketua KADO Yogyakarta mengungkapkan saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) darurat klitih. Kenakalan remaja sudah sulit dikendalikan. Sehingga driver online yang bekerja untuk menafkahi keluarga hampir tidak bisa bekerja dengan nyaman di malam hari. "Yogyakarta sudah darurat klitih, ojol juga jadi korbannya," kata Adi, Minggu 2 Februari 2020.

Menurut dia Enriko bukan korban pertama yang terkena sasaran pelaku klitih, pelaku yang tanpa motif yang jelas dalam menganiaya korbannya. Adi menyebut sudah ada dua sampai tiga kali driver online menjadi korban aksi klitih.

Dia mengatakan aksi klitih biasanya dilakukan pada malam hari atau jam-jam genting. Sementara bagi para driver online, khususnya di Yogyakarta, bekerja di malam hari biasanya mendapat orderan lebih cepat dan banyak. Alasannya karena tidak banyak driver online yang menarik penumpang.

Yogyakarta sudah darurat klitih, ojol juga jadi korbannya.

"Malam hari sampai pagi biasanya ada yang bekerja. Kenapa banyak yang bekerja, karena drivernya sedikit, jadi orderan langsung cepat tidak pakai menunggu," ucapnya.

Sementara itu, pihaknya juga tidak akan tinggal diam untuk memburu pelaku klitih yang sudah membuat sesama rekan ojek online terluka. Sedari dulu, Komunitas driver online sudah mempunyai kesadaran diri. Mereka melakukan gerakan keliling setiap malam guna memantau driver online yang bekerja.

Bila terjadi sesuatu mereka bisa saling berkoordinasi. "Di Grup WhatsApp kita saling pantau kan. Misal ada klitih, kita cari kita kejar tapi tahu-tahu hilang tidak terkejar," katanya.

Selain itu, KADO meminta kepada pihak kepolisian agar segera bertindak memberatas kriminalitas di jalan. Cepat atau lambat, kejadian seperti ini (penganiayaan tanpa motif yang jelas) bakal merugikan masyarakat luas. Berimbas ke keluarga dan persoalan-persoalan yang lain.

KADO juga berharap pihak polisi bisa bertindak dengan jelas. Sehingga ketika mereka ingin memerangi klitih bukan malah menjadi pelaku klitih. "Kayak kemarin ada yang menabrak pelaku klitih lalu meninggal, lalu korban (yang menabrak) malah salah padahal maksudnya ingin melawan. Nanti kita main hakim sendiri, lalu kami yang salah. Kami bertanya-tanya, hukumnya macam apa," ungkap Adi.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengungkapkan, membasmi klitih yang benar yaitu dengan tidak melakukan kejahatan atau mencegah klitih dengan tidak membawa senjata tajam di jalanan sambil berkeliaran. Karena itu keliru. "Membawa sajam di tempat umum itu keliru. Karena dia bisa saja menjadi korban atau juga pelaku," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Ojek Online Jadi Korban Klitih di Sleman
Ojek online menjadi korban kekerasan di jalanan atau klitih di Sleman. Korban dibacok bagian wajah. Korban saat ini terbaring di rumah sakit.
Tugas Driver Online Perangi Klitih di Yogyakarta
Depok Sleman meluncurkan sistem keamanan online melibatkan sejumlah pihak, termasuk driver ojek online untuk menekan kriminalitas seperti klitih.
Berikut Langkah Polres Sleman Cegah Aksi Klitih
Polres Sleman beserta jajaran menggiatkan patroli mencegah klitih pada jam-jam kritis. Kenyamanan warga menjadi hal utama.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.