Sleman - Kenakalan remaja atau pelajar di jalan atau klitih yang sedang marak terjadi di Yogyakarta butuh penanganan bersama dari berbagai stakeholder. Salah satunya Pemerintah Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman bertekad mengantisipasi dan menekan kriminalitas tersebut.
Pemerintah Kecamatan Depok menciptakan inovasi keamanan dengan menerapkan sistem online. Sistem ini nantinya dapat diakses melalui aplikasi yang terjaring dengan kantor polisi. Harapannya agar menekan kriminalitas di jalan. "Ingin menciptakan wilayah Depok aman dan nyaman bagi masyarakat. Terutama aksi klitih dan kriminalitas lainnya," kata Camat Depok, Abu Bakar belum lama ini.
Abu Bakar mengatakan sistem keamanan online yang digagas ini rencananya diluncurkan pada Senin 27 Januari 2020. Aplikasi kerja sama dengan penyedia layanan jasa transportasi online ini, mitra aplikasi atau ojek online bisa memberitahu melalui aplikasi tersebut.
"Suatu waktu bila ada kejadian di jalan, misalnya aksi klitih, perkelahian, penganiayaan di jalan, kecelakaan, kriminalitas di jalan, dari driver ojek online langsung memberitahukan ke kita," ungkapnya.
Dia mengatakan, pemberitahuan dari ojek online ini bisa berupa foto, video atau share location sehingga polisi segera meluncur dengan cepat. "Petugas bisa cepat meluncur saat itu juga," katanya.
Menurut dia gagasan sistem ini khusus untuk wilayah Kecamatan Depok dan sekitarnya, akan terkoneksi antara petugas Kecamatan Depok, Koramil, dan tiga mapolsek di Kecamatan Depok yakni Polsek Depok Barat, Polsek Depok Timur, dan Polsek Bulaksumur.
Dia mengatakan Senin 27 Januari 2020 sudah mulai dilakukan kerja sama. "Jadi bisa langsung memberitahukan ke piket Polsek yang ada di Depok jika melihat kejadian kriminalitas," ucapnya.
Bila ada kejadian di jalan, misalnya aksi klitih, perkelahian, penganiayaan di jalan, kecelakaan, kriminalitas di jalan, dari driver ojek online langsung memberitahukan ke kita.
Sementara itu Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Rizky Ferdiansyah membenarkan pihaknya telah diajak kerja sama dalam sistem keamanan di Kecamatan Depok ini. Polres Sleman menyiagakan anggotanya di Polsek Depok Barat, Timur, Bulaksumur, serta Pos Sabhara Polres Sleman di Babarsari.
Menurut dia, sistem keamanan ini saat ini masih uji coba. "Untuk uji coba Depok, koordinasi di Camat Depok. Kalau bagus nanti diterapkan di seluruh wilayah Sleman," kata Rizky.
Rizky mengatakan, wilayah Kecamatan Depok tergolong daerah dengan angka kerawanan kriminalitas tinggi. "Depok padet, ya angka kriminalitas tinggi," ujarnya.
Kecamatan Depok, Sleman diketahui merupakan salah satu kawasan terpadat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di wilayah tersebut terdapat puluhan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, pusat perbelanjaan atau mall, hotel, fasilitas publik, tempat hiburan, kos mahasiswa, objek vital hingga Bandara Internasional Adisutjipto.
Depok yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta juga menjadi wilayah yang seolah tak pernah mati dari aktivitas masyarakat. Tingkat kemacetan lalu lintas yang dijumpai di banyak titik membuktikan mobilitas warga yang tinggi.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan pihaknya menyiapkan sistem yang bisa diakses oleh tim Unit Reaksi Cepat (URC). Jika tim URC mendapati ada tindak kriminalitas di jalanan, maka bisa langsung meneruskan informasi ke kantor polisi.
"Sejauh ini mitra di Depok, kita punya tim URC. Untuk kriminalitas kita punya akses langsung ke kantor polisi," kata Neneng di sela acara Safety Roadshow #AmanUntukSemua di Yogyakarta, Jumat 24 Januari 2020. []
Baca Juga:
- Kata Polisi Aksi Klitih di Yogyakarta Ada Sejak Dulu
- Begini Cara Polisi Menangani Klitih di Yogyakarta
- Saran Sri Sultan HB X Mengatasi Klitih di Yogyakarta
