Gowa - Aksi Demonstrasi mewarnai sidang kasus pembunuhan yang dilakukan Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Wahyu Jayadi alias WJ, di Pengadilan Negeri Sungguminasa, Selasa 1 Oktober 2019.
Sidang Pembunuhan yang menewaskan Staf UNM, Sitti Zulaeha ini beragendakan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sayangnya pembacaan tuntutan tersebut harus ditunda hingga pekan depan. Hal ini membuat pihak keluarga korban yang menghadiri sidang nampak kecewa.
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sinjai Peduli Keadilan yang juga mengawal sidang sejak awal pun melakukan aksi orasi di depan gedung Pengadilan Negeri Sungguminasa.
Tampak raut wajah kecewa mereka perlihatkan kepada majelis hakim atas penundaan pembacaan putusan tersebut.
Jenderal Lapangan, Wahyu Pandawa mengatakan, dirinya beserta keluarga korban meminta kepada hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bekerja secara maksimal dan terbuka dalam mengadili kasus yang menyebabkan ibu tiga orang anak tersebut tewas mengenaskan.
"Dalam aksi ini kami mendesak kepada JPU untuk tidak terkesan mengulur-ulur waktu persidangan. Apalagi, tuntutan yang akan diberikan kepada terdakwa Wahyu Jayadi," kata Wahyu Pandawa di Pengadilan Negeri Sungguminasa.
Aksi tersebut kemudian diredam oleh salah satu pihak pengadilan. Menurutnya, tuntutan yang akan dilayangkan ke terdakwa Wahyu Jayadi belum selesai.
"Tuntutannya belum selesai makanya ditunda, kalau tidak percaya, silahkan datang dan cek ke kejaksaan mengapa tuntutan itu dibatalkan," ujarnya di hadapan massa aksi. []
Baca juga:
- Sidang Pembunuhan Staf UNM, Terdakwa Dibanjiri Makian
- Kuasa Hukum, Dosen UNM Tidak Merencanakan Pembunuhan
- Kejari Gowa Kembalikan Berkas Pembunuhan Dosen UNM
