Makassar - Salah seorang terduga pelaku perusakan kendaraan dinas Polres Gowa menyerahkan diri di Polsek Rilau Ale, Polres Bulukumba, Sulsel, Selasa 1 Oktober 2019.
Dia adalah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial FW, 22 tahun, warga Desa Bonto Lohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Dia sempat menjadi buronan polisi karena terekam kamera saat merusak mobil patroli milik Polres Gowa.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, salah satu terduga pelaku perusakan mobil patroli Polres Gowa saat melintas di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulsel, telah menyerahkan diri ke Polsek Rilau Ale, Polres Bulukumba.
"Terduga pelaku menyerahkan diri didampingi oleh saudara kandunganya atas nama Zulkarnail di Mapolsek Rilau Ale," kata Dicky Sondani.
Dicky menyebutkan, FW nantinya akan diserahkan ke Mapolres Gowa untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut. "Kita akan serahkan ke Mapolres Gowa," tuturnya.
Sebelumnya, unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang KPK dan RKUHP masih berlangsung di depan UNM, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulsel.
Demonstrasi ribuan massa ini memanas dan mobil patroli milik Polres Gowa dirusak dan nyaris dibakar.
Peristiwa perusakan mobil polisi ini terjadi Sabtu 28 September 2019, sekitar pukul 01.05 WITA, dini hari.
Terduga pelaku menyerahkan diri didampingi oleh saudara kandunganya
Iring-iringan mobil Polres Gowa yakni mobil patroli dan juga mobil boks pengangkut barang Sabhara ingin melintas di Jalan AP Pettarani, Makassar.
Saat itu unjuk rasa di depan kampus UNM masih berlangsung. Ratusan massa tengah menutup total jalan protokol tersebut.
Akibatnya, mobil Polres Gowa yang hendak ke Kabupaten Gowa usai apel pengamanan demonstrasi di Kota Makassar terjebak dan dilihat oleh para demonstran.
Ke dua mobil pun diadang. Massa melakukan pelemparan ke arah dua mobil polisi tersebut. Sementara sopir dua mobil polisi itu kabur menyelamatkan diri.
Nahas, mobil yang ditinggalkan itu dirusak massa, dihantam pakai kayu hingga dinaikki dan diinjak pada kaca depannya.
Setelah puas merusak mobil, salah satu demonstran terlihat memasukkan api ke kolom mobil dengan maksud membakarnya.
Beruntung, ada petugas polisi lainnya yang menembakkan gas air mata sehingga demonstran tersebut kabur meninggalkan mobil dan bisa diselamatkan tidak terbakar.[]
