Surabaya - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus kakak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Abdul Halim Iskandar, dipanggil Presiden Joko ke Istana Kepresidenan Jakarta untuk menjadi calon menteri. Cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama, KH Bisri Syamsuri ini, memiliki banyak prestasi dalam dunia perpolitikan.
Gus Halim begitu saapaan akrabnya, lahir dari keluarga pondok pesantren Manbaul Ma'arif Denanyar Jombang. Dia sudah terjun ke politik sejak 1999, saat itu menjabat ketua DPC PKB Jombang.
Meski partai baru kala itu, PKB sempat moncer saat (alm) KH Abdurrahman Wahid menjadi ketua umumnya. PKB menjadi penguasa Pemilu di Jombang tahun 1999 dan 2004 hingga akhirnya berhasil mendudukkan Halim menjadi ketua DPRD Jombang.
Kredibilitas, dan nasib baik terus mengiringi Gus Halim hingga menjadi ketua DPRD Jatim periode 2014-2019. Mengingat PKB berhasil menjadi pemenang Pemilu di Jatim.
"Sejak tahun 1999 awal berdirinya PKB hingga saat ini menjadi pimpinan DPRD, dan belum pernah menjadi anggota biasa, langsung menjadi pimpinan DPRD mulai dari pimpinan DPRD Jombang hingga berlanjut sampai saat ini menjadi pimpinan DPRD Jatim," ujar Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Anik Maslacha saat dikonfirmasi, Selasa 22 Oktober 2019.
Terkait Pilkada saat itu, gaya kepemimpinan Gus Halim yang santai dan penuh canda tawa, mampu meningkatkan perolehan kursi kepala daerah bagi calon yang diusung PKB.
Saya yakin Pak Presiden juga tidak mengiyakan yang namanya usulan, sebab penentuan itu menjadi hak prerogatif presiden, meskipun kakak kandung Cak Imin.
"Kemenangan PKB di kabupaten/kota juga meningkat mulai tahun 2014 yakni menjadi 16 daerah. Padahal era sebelumnya hanya kisaran 11 daerah saja," ujar mantan ketua Komisi C DPRD Jatim itu.
Selain itu, mantan Kepala SMK Sultan Agung Tebuireng itu juga mampu mengembalikan basic kultur PKB dengan NU. Sehingga, keduanya sekarang ini, sudah tidak ada sekat lagi.
"Kita optimis 5 tahun akan datang PKB akan menjadi pemenang lagi di Jatim baik dari perolehan suara maupun kursi DPRD," tuturnya.
Dalam Pemilihan legislatif, Ketua DPW PKB Jatim ini selalu memperhatikan gender dengan memprioritaskan di nomer atas dalam daftar calon tetap.
Hal itu dibuktikan pada Pileg 2014 dari 11 Dapil di Jatim ada calon legislatif (caleg) perempuan yang ditempatkan menjadi nomor 1 di 4 Dapil. Begitu juga di Pileg 2019 lalu.
Sebanyak 25 kursi yang dimiliki PKB di DPRD Jatim, ternyata partai ini berhasil menempatkan kader perempuannya sebanyak 11 orang untuk duduk di sana. Sehingga itu menjadi pembuktian, Gus Halim selalu menjadi pemerhati gender dan kaderisasi.
Selain itu, keberpihakan terhadap kader-kader muda PKB juga luar biasa. Hal ini dikarenakan proses kaderisasi menjadi prioritas dalam distribusi dan penempatan caleg.
"Rata-rata staf partai itu dibawah usia 30 tahun. Tapi ketika sudah diatas 30 dan pengabdiannya sudah cukup, mereka akan dicalonkan dan mendapat backup penuh dari partai sehingga jadi anggota legislatif," tuturnya.
Pemanggilan Gus Halim ke istana untuk dimasukkan dalam Kabinet Jilid II merupakan bagian dari tugas kebangsaan. Kader partai tentunya harus siap dimanapun berada, sekalipun negara memanggil.
Pemanggilan Kakak kandung Ketum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu, tentunya berdasarkan kapasitas bukan hal yang lain.
"Saya yakin Pak Presiden juga tidak mengiyakan yang namanya usulan, sebab penentuan itu menjadi hak prerogatif presiden, meskipun kakak kandung Cak Imin,” ujarnya. []
Baca juga:
- PKB Siap Jabat Menteri Keuangan di Kabinet Jokowi
- PKB Persilakan AHY Duduk Jadi Menpora Jokowi Jilid II