Siapa Ahyudin dan Ibnu Khajar, Dua Petinggi ACT yang Dipertanyakan 'Kebersihan'nya

Ahyudin dan Ibnu Khajar, dua nama di tengah gonjang-ganjing ACT yang katanya pengelola dana umat untuk kemanusiaan. Siapa mereka.
Siapa Ahyudin dan Ibnu Khajar yang Pernah dan Sedang menjadi Presiden ACT. (Foto: Tagar/ACT News)

TAGAR.id, Jakarta - Ahyudin pendiri dan Presiden ACT atau Aksi Cepat Tanggap sampai kemudian ia mengundurkan diri dan digantikan Ibnu Khajar. Dua nama yang dipertanyakan 'kebersihan'nya belakangan ini dalam mengelola dana umat.

ACT, organisasi mereka itu secara hukum berbentuk yayasan yang identik tidak mencari keuntungan. Bahkan mereka menyebut ACT adalah pengelola dana umat untuk kemanusiaan.

Namun, dugaan-dugaan miring merusak imajinasi publik tentang apa itu ACT.

Dugaan-dugaan di antaranya ACT menyalurkan dana masyarakat untuk organisasi teroris.

Dugaan lain, pengurus ACT menggunakan dana masyarakat untuk menggaji diri sendiri sangat tinggi. Rp 250 juta.

Latar Belakang Ahyudin

Ahyudin lahir 11 Oktober 1966. Tinggal di kawasan Tangerang Selatan. Ia berlatar belakang pendidik dan mendirikan yayasan ACT pada 2005. Sampai kemudian ia mengundurkan diri pada 2022.

Setelah tak lagi di ACT, Ahyudin dikabarkan mendirikan organisasi lain bernama Global Moeslim Charity. Ia menjabat sebagai Presiden di organisasi tersebut.

Kegiatan tanggap darurat yang pernah dilakukan Ahyudin di ACT di antaranya Program Emergency Rescue, Program Emergency Relief, Program Emergency Medic dan Program Recovery, Recovery Ekonomi dan Recovery Fisik Aksi.

Latar Belakang Ibnu Khajar

Ibnu Khajar berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Menempuh pendidikan tinggi di Binus University jurusan Informasi Teknologi.

Ia menggantikan Ahyudin sebagai Presiden ACT sejak Januari 2022.

Ibnu Khajar bergabung dengan ACT tahun 2011. Setahun setelah bergabung, ia mendapatkan jabatan strategis sebagai Vice President ACT mendampingi Ahyudin untuk menentukan kendali perusahaan.


Di pimpinan presidium, yang diterima tidak lebih dari Rp 100 juta.


Sebelumnya ia mempunyai riwayat keanggotaan dalam organisasi yang berada di naungan ACT. Yaitu Global Qurban pada tahun 2012 sampai 2017 dan Global Wakaf Corporation sejak 2017 hingga sekarang.

Di Linkedin, Ibnu menuliskan kemampuannya adalah pesantren entrepreuneur, community developmnet consultant, CSR implementation partner, dan leadership & motivation trainer.

Tentang Gaji Pengurus ACT Rp 250 Juta

Ibnu Khajar membenarkan kabar gaji petinggi ACT Rp 250 juta. Namun, katanya, itu berlaku pada Januri 2021 dan tidak berlaku tetap.

Ia mengatakan hal tersebut dalam konferensi pers di kantornya kawasan Jakarta Selatan, Senin, 4 Juli 2022.

"Jadi kalau pertanyaannya apa sempat diberlakukan? Kami sempat memberlakukan di Januari 2021, tapi tidak berlaku permanen," kata Ibnu.

Menurut Ibnu, Desember 2021 ACT memutuskan mengurangi gaji karena kondisi keuangan yang tidak stabil.

"Sampai teman-teman mendengar di bulan Desember 2021, sempat ada kondisi filantropi menurun signifikan sehingga kami meminta kepada karyawan mengurangi gaji mereka," katanya.

Karena situasi yang tidak stabil tersebut, lanjut Ibnu, pihaknya memotong gaji dari setiap karyawan untuk mengurangi beban biaya operasional.

"Kami memilih dua hal apakah kami mengurangi karyawan waktu itu atau apakah kami mengurangi beberapa alokasi karyawan," kata Ibnu.

Beberapa karyawan setuju dengan pilihan kedua. Jadinya karyawan tidak dikurangi, tapi gaji mereka dipotong.

Ibnu mencontohkan, gaji yang kini ia terima angkanya tidak menyentuh Rp 100 juta.

"Di pimpinan presidium, yang diterima tidak lebih dari Rp 100 juta," kata dia.

Angka tersebut, kata Ibnu, menjadi hal yang wajar untuk seorang presiden yang mengelola ribuan karyawan.

Sedangkan tentang kabar gaji Rp 250 juta, Ibnu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Untuk Presiden yang mengelola 1.200 karyawan, 250 juta tidak tahu dananya dari mana," katanya.

Kenapa Ahyudin Digantikan Ibnu Khajar

Ibnu Khajar mengatakan Ahyudin memiliki gaya kepemimpinan one man show dan cenderung otoriter.

"Memang gaya kepemimpnannya kalau teman-teman mengenal sosoknya, beliau gaya kepemimpinanya one man show, cenderung agak otoriter," ucap Ibnu.

Faktor itu kata Ibnu, membuat internal ACT tidak nyaman. Ibnu menegaskan tidak ada kudeta. Ahyudin, kata Ibnu, memilih mengundurkan diri.

"Sehingga ini yang membuat beberapa kondisi secara organisasi terjadi ketidaknyamanan, sehingga sepakat dinasihati dan beliau memilih mengundurkan diri," kata Ibnu.

Ahyudin berkata masyaallah dibilang one man show dan cenderung otoriter oleh Ibnu Khajar.

"Masyaallah. Saya ini penggagas dan perintis ACT sejak awal, boleh dibilang rohnya ACT itu saya karena sayalah pelaku utama hampir semua program ACT," kata Ahyudin kepada wartawan, Selasa, 5 Juli 2022.

Ahyudin mengatakan ACT merupakan lembaga bantuan darurat yang identik dengan kecepatan membantu korban bencana atau pengungsi yang membutuhkan pertolongan.

Ia mengaku paham betul program ACT sehingga bersikap tegas dalam eksekusi program.

"Sebagai pemimpin, saya paham betul apa yang harus dilakukan ACT saat terjadi bencana. Kebutuhan kerja cepat dan profesional inilah di antara yang membentuk karakter tegas saya," katanya.

"Hasilnya, alhamdulillah ACT mampu menjadi besar, menjadi yang terdepan, khususnya dalam kerja-kerja penanganan bencana, dan kemanusiaan secara umum, dan berlangsung lama 17 tahun," tuturnya.

Ahyudin juga mengatakan, "Ketegasan tak identik dengan otoriter, meskipun jika otoriter harus dilakukan oleh seorang pimpinan lembaga itu pun tak masalah, yang penting hasilnya bagus. Otoriter sekalipun tak selamanya buruk."

"Prinsip kerja dalam kepemimpinan saya di ACT adalah cepat, total, masif, dan sistemik," kata Ahyudin pula.

ACT Diduga Berkaitan dengan Organisasi Teroris

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan ACT ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT) dan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror.

PPATK menemukan indikasi aliran dana dari ACT ke organisasi terlarang.

Dalam waktu bersamaan ACT juga sedang diselidiki Bareskrim Polri atas dugaan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam yayasan yang menyebut diri pengelola dana umat untuk kemanusiaan itu. []

Berita terkait
Siapa di Balik ACT, Ini Orang-orang di Balik ACT yang Sedang Dikepung Kabar Miring
Orang-orang jadi kepo, siapa di balik ACT, pengelola dana umat untuk kemanusiaan tapi diduga salurkan sumbangan buat teroris. Pengurus hidup mewah.
Kenapa Yayasan ACT Dilaporkan ke BNPT dan Densus 88 yang Mengurus Teroris
Yayasan ACT Aki Cepat Tanggap pengelola dana umat dilaporkan ke institusi yang mengurus kasus teroris: BNPT dan Densus 88 Antiteror. Kenapa.
Dugaan Rekam Jejak ACT yang Membuat Rakyat Jelata Hanya Bisa Istighfar
Biasanya muslim mengucap istighfar saat mendengar hal-hal di luar dugaan. Bagaimana kalau tahu dugaan rekam jejak yayasan ACT Aksi Cepat Tanggap.
0
Siapa Ahyudin dan Ibnu Khajar, Dua Petinggi ACT yang Dipertanyakan 'Kebersihan'nya
Ahyudin dan Ibnu Khajar, dua nama di tengah gonjang-ganjing ACT yang katanya pengelola dana umat untuk kemanusiaan. Siapa mereka.