Sekolah Tatap Muka 2021, Fraksi PKS Jabar Imbau Penyesuaian

Ridwan Solichin berharap rencana belajar tatap muka 2021 dilakukan sesuai dengan kondisi Covid-19 di zonanya masing-masing.
ekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Barat Ridwan Solichin. (Foto:Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jawa Barat Ridwan Solichin berharap rencana belajar tatap muka yang akan dimulai pada Januari 2021 mendatang disesuaikan per zona covid-19. Artinya hanya sekolah yang berada di zona aman Covid-19 yang diperbolehkan melakukan kegiatan belajar tatap muka langsung dengan tetap disiplin protokol kesehatan.

“Saya menyambut baik rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang akan membuka kembali belajar tatap muka di sekolah di awal 2021. Tetapi, dalam pelaksanaannya saya berharap disesuaikan dengan kondisi. Tidak semua daerah disamakan diperbolehkan untuk belajar tatap muka langsung di sekolah karena kasus Covid-19 berbeda disetiap daerahnya, ada yang masih tinggi atau sedang,” tutur dia kepada Tagar saat ditemui di Fraksi PKS DPRD Jawa Barat, Bandung, Senin 7 Desember 2020.

Menurut Ridwan, mengingat kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah menjadi kewenangan pemerintah daerah, kanwil atau kantor Kemenag. Maka dalam praktiknya nanti diharapkan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama epidemiolog duduk bersama membahas soal mitigasi risiko munculnya kluster baru saat belajar tatap muka dibuka kembali.

“Karena meskipun belajar tatap muka di sekolah misalkan hanya dilaksanakan di zona aman Covid-19, risiko terpapar tetap saja ada. Apalagi saat ini, kasus Covid-19 di Jabar sedang mengganas (tinggi),” kata dia.

Selain mitigasi risiko, Ridwan Solichin pun mengingatkan soal jaminan protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah secara konsisten. Seperti wajib mencuci tangan, penggunaan masker, jaga jarak, pengaturan jumlah siswa di kelas, jam pelajaran, jaminan tidak ada kerumunan sebelum dan sesudah pembelajaran tatap muka langsung, desain tempat duduk di kelas yang dipastikan aman, rutin disinfektan dan lain sebagainya.

“Sebelum sekolah tatap muka dibuka harus dipastikan terlebih dahulu keamanan dan prosedur kesehatan diterapkan di sekolah, “ ujar dia.

Termasuknya pentingya melakukan swab test dengan Polymerase Chain Reaction atau PCR untuk para pendidik dan peserta didiknya secara rutin atau periodik untuk mengurangi risiko munculnya kluster baru.

Untuk diketahui, belum lama ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana akan membuka atau mengizinkan kegiatan belajar tatap muka di sekolah pada Januari 2021. Namun demikian keputusan tersebut akan dikembalikan kepada pemerintah daerah setempat. [PEN]

Baca juga:

Berita terkait
DPRD Jabar Terima Keluhan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
DPRD Jawa Barat menerima aspirasi warga terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di Desa.
DPRD Jabar Ingatkan Risiko Kluster Baru Jelang Pilkada 2020
DPRD Jabar ingatkan Bawaslu Jabar pastikan taati protokol kesehatan cegah risiko kluster pilkada serentak 2020.
DPRD Jabar Dukung Konversi Kendaraan Dinas ASN
DPRD Jawa Barat sambut baik konversi kendaraan dinas ASN berbahan bakar minyak menjadi listrik.