Screening Corona 120 Santri Lirboyo Mudik ke Tegal

120 santri Lirboyo mudik ke Kota Tegal menjalani prosedur pencegahan penyebaran virus corona di terminal.
Santri Lirboyo mudik ke Kota Tegal menjalani pemeriksaan pencegahan virus corona di Terminal Kota Tegal, Selasa sore, 31 Maret 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Sebanyak 120 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur asal Kota Tegal mudik ke kampung halaman. Mereka menjalani screening mengantisipasi penyebaran virus corona saat tiba di Terminal Kota Tegal. 

Ratusan santri itu mudik menumpang dua bus, Selasa sore, 31 Maret 2020. Mereka langsung disambut petugas Gugus Tugas Covid-19 di pintu masuk terminal. Selanjutnya, pemeriksaan dan sterilisasi kesehatan, serta pendataan identitas.    

Sebelum pulang ke rumah masing-masing bersama keluarga yang menjemput, satu per satu dari mereka diminta masuk ke dalam empat bilik sterilisasi‎ yang sudah disediakan. Mereka juga diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo gun dan disemprot menggunakan cairan disinfektan berikut barang-barang yang dibawa.

Selain itu, petugas Gugus Tugas yang berasal dari Dinas Kesehatan‎, Dinas Perhubungan, Polri dan TNI juga melakukan pendataan untuk mengantisipasi jika ada santri yang mengalami gejala mengarah infeksi virus corona.

Mereka kami arahkan untuk turun di terminal agar bisa dilakukan pemeriksaan karena kami belum yakin mereka sudah diperiksa oleh tim kesehatan saat berangkat.

Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tegal Muslih mengatakan, kepulangan para santri sudah lebih dulu dikoordinasikan pengurus pondok pesantren melalui pengurus NU di wilayah setempat ke PCNU Kota Tegal.

"Kami kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tegal sehingga bisa dilakukan pemeriksaan kesehatan di terminal sesuai prosedur yang dilakukan terhadap warga yang datang dari luar daerah," kata Muslih, 

Menurut Muslih, jumlah santri yang dipulangkan karena kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren sedang diliburkan‎ mencapai 120 orang, seluruhnya berasal dari Kota Tegal. "Kalau dari daerah lain sudah transit di terminal daerah masing-masing," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tegal Herviyanto mengatakan pemeriksaan di terminal dilakukan ‎terhadap penumpang bus, terutama bus-bus yang berangkat dari daerah-daerah yang terpapar Covid-19.

"Termasuk juga santri dari Jawa Timur yang hari ini pulang ke Kota Tegal. Mereka kami arahkan untuk turun di terminal agar bisa dilakukan pemeriksaan karena kami belum yakin mereka sudah diperiksa oleh tim kesehatan saat berangkat," tutur dia. 

‎Mengantisipasi banyaknya warga Kota Tegal yang mudik telah disediakan bilik sterilisasi, alat thermo gun dan penyiagaan petugas Gugus Tugas Covid-19.

‎"Ini sudah mulai ada lonjakan penumpang dari Jakarta dan daerah-daerah lain yang terpapar Covid-19 sehingga perlu diantisipasi. Selain pemeriksaan, kami juga sudah minta terminal untuk melakukan penghitungan penumpang yang turun," ujarnya.

Herviyanto menambahkan pemudik yang turun di terminal bisa diantisipasi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. Berbeda dengan‎ pemudik yang pulang menggunakan mobil pribadi dan travel.

‎"Yang perlu diwaspadai kendaraan sewa seperti travel, tidak bisa kami pantau karena tidak masuk ke terminal. Ini yang bahaya. Karena itu kalau bisa setiap kelurahan mendata dan mengundang tim medis untuk memeriksa kesehatannya," ucapnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Ratusan Pemudik Masuk Kudus Tanpa Screening Corona
Tidak ada petugas medis yang bertugas di Terminal Induk Jati untuk mencegah penyebaran virus corona. Padahal ratusan pemudik masuk ke Kudus.
Warga Kota Tegal di Jakarta Dilarang Mudik
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono meminta warganya yang bekerja di Jakarta menunda aktivitas mudik. Jika nekat, karantina akan diberlakukan.
PDP Kota Tegal Wafat Sepekan Lalu Positif Corona
Kasus positif virus corona di Kota Tegal bertambah menjadi dua pasien.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck