Scalping, Strategi Trading Singkat yang Menguntungkan

Scalping adalah saham jangka pendek yang transaksinya dilakukan dalam hitungan detik, menit, hingga jam.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Pergerakan harga saham yang naik turun membutuhkan strategi agar dapat memperoleh cuan maksimal. Terdapat salah satu strategi transaksi saham yang mengandalkan waktu singkat untuk menjualnya yakni scalping.

Scalping adalah saham jangka pendek yang transaksinya dilakukan dalam hitungan detik, menit, hingga jam. Namun lebih sering hanya dalam hitungan detik atau menit kemudian dijual.

Trader yang melakukan strategi ini disebut scalper. Setiap harinya, scalper harus mempunyai rencana trading seperti capaian harga saham yang harus dibeli, harga terendah yang harus di cut loss, dan persentase keuntungan yang harus diambil dari penggunaan jasanya.

Risiko yang dihadapi oleh seorang scalper yakni harus memantau secara real time market karena saham yang ditangani adalah yang bervolatilitas tinggi sehingga perlu memanfaatkan peluang setiap saatnya. Maka dari itu, seorang scalper membutuhkan energi, waktu, dan mental yang terasah.

Dalam menjalankan strategi scalping, scalper tidak memanfaatkan teknik fundamental, tetapi bid over dan teknikal.

Scalper menciptakan banyak keuntungan kecil alih-alih cuan yang besar, dalam jangka waktu terbatas. Jika Anda ingin meminimalkan risiko pasar, menurunkan eksposur Anda dan senang dengan margin keuntungan yang lebih kecil (dan lebih cepat), scalping adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

Jenis trading ini tidak disarankan untuk trader pemula. Lebih baik mereka, secara bertahap menggunakan strategi yang paling aman kemudian baru bisa menjajal menggunakan teknik scalping ini. Namun, jika tetap ingin mencoba, syaratnya ialah memakai dana kecil terlebih dahulu dan tidak perlu memakai margin.

Adapun keuntungan dari scalping, melansir dari Investopedia sebagai berikut.

1. Menguntungkan jika dieksekusi dengan tepat dan dengan strategi exit yang ketat.

2. Banyak peluang untuk memanfaatkan perubahan kecil dalam harga saham.

3. Tidak harus mengikuti dasar-dasar fundamental.

4. Rendah risiko.

5. Strategi non-directional: dapat digunakan jika pasar sedang naik atau turun.

6. Mudah untuk otomatis dalam sistem perdagangan. []

(Sekar Aqillah Indraswari)

Baca Juga 
Baca Juga 

Berita terkait
Cara Scalping Saham untuk Pemula Agar Cuan Cepat
Hal dasar yang dilakukan untuk scalping di saham menurut Bekti Sutikna adalah harus meluruskan mindset.
Scalping Saham Bikin Deg-degan Tapi Bisa Profit Gede
Bekti Sutikna menceritakan perjalanan sebagai scalper tidak diraih dalam waktu singkat. Asam garam keringat yang dialami di pasar saham,
Apa Itu Teknik Scalping Saham? Simak Penjelasannya
Sebelum melakukan hal tersebut, pastikan memahami teknik scalping saham. Jangan sampai terjadi hal tak terduga dalam proses investasi saham.