Satu Tahun Siswa SDN 47 Pinrang Belajar di Lantai

Sebanyak 16 murid kelas tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) 47 Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan sudah setahun belajar di lantai
Suasana belajar murid kelas tiga Sekolah Dasar Negeri 47 Bittoeng, Pinrang yang tidak dilengkapi kursi dan meja. (Foto: Tagar/Irsal Masudi)

Pinrang - Sebanyak 16 murid kelas tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) 47 Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan tengah mengikut pelajaran ilmu pengetahuan alam. Mereka antusias mengikuti pelajaran, seperti halnya murid kelas lainnya.

Namun, yang berbeda adalah ruang kelas tersebut tidak dilengkapi sarana pembelajaran yang memadai seperti meja dan kursi belajar, sehingga dalam satu tahun terakhir mereka belajar dengan cara duduk selonjoran di lantai kelas, bahkan terkadang mereka belajar sambil rebahan karena berjam-jam duduk dilantai.

Salah satu murid yang ditemui Tagar, Saskia Putri mengaku sering merasa capek duduk bahkan terkadang dia merasakan sakit bagian punggung dan pinggangnya.

"Setiap hari sekolah kami belajar dengan duduk di lantai, jadi kadang capek duduk terus saat pelajaran berlangsung, kadang punggung terasa sakit," kata dia, Sabtu 31 Agustus 2019.

Kepala sekolah SDN 47, Haris mengatakan kondisi yang dialami murid kelas tiga itu sejak bulan Oktober tahun lalu, karena pada saat renovasi gedung kelas selesai, banyak kursi dan meja yang rusak sehingga tidak mencukupi semua kelas.

"Setalah renovasi selesai, ternyata ruangan ini tidak mendapatkan kursi dan meja karena banyak yang rusak," katanya.

Menurutnya, Pihak sekolah sudah dua kali mengajukan permintaan mobiler untuk ruang kelas belajar namun hingga kini belum terealisasi.

"Kita sudah mengajukan ke dinas terkait, namun belum ada," sebutnya.

Kata dia, kita menunggu kelanjutan pengajuan pengadaan barang ini karena tidak bisa mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena keterbatasan anggaran dan besarnya kebutuhan sekolah yang lainnya.

"Diantaranya pengadaan buku belajar dan kebutuhan murid lainnnya," ujarnya.

Namun, tambah Haris, pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Duampanua sudah meninjau lokasi sekolah yang berada di sekitar areal persawahan tersebut. "Kita sudah dijanjikan paling lambat dalam sebulan ke depan, kursi dan meja untuk belajar anak-anak kami, direalisasikan," tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pinrang, Muzakkir mengatakan surat permohonan yang diajukan kepala sekolah SDN 47 untuk pengadaan kuris dan meja atau mobiler akan direalisasikan secepatnya.

"Pembuatan mobiler tanggal 7 bulan 9 baru selesai, jadi itu permohonan kepala sekolah kita akan realisasi," kata dia.

Memang kondisi seperti itu, tidak hanya satu sekolah, Menurut Muzakkir terdapat lima sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama yang belum memiliki kelengkapan ruang belajar.

"karena ada lima sekolah yang dengan kondisi yang sama. Lima SD dan saty SMPN jadi Minggu pertama bulan depan Kita akan mengirim langsung mobilernya, semua sekolah yang mengajukan permohonan," tutupnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Polisi Tangkap Pencemar Nama Baik Walikota Parepare
Dua pelaku pencemaran nama baik Walikota Parepare melalui akun Facebook ditangkap oleh polisi Polda Sulsel. Keduanya dijerat dengan UU ITE.
Walaupun Anggaran Bermasalah, Kota Parepare Raih WTP
Kota Parepare tiga kali berturut-turut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
Walikota Parepare Meninjau Smansa Pasca Didemo Siswa
Walikota Parepare Taufan Pawe mengunjungi SMA 1 Parepare, untuk mengetahui permasalahan sehingga murid di sekolah tersebut melakukan aksi demo.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.