Mamuju - Pasien yang sempat ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), N 19 tahun, kini masuk dalam daftar Pasien Dalam Pemantauan (DPD). Apalagi pasien tersebut kuliah di Depok Jawa Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan provinsi Sulbar, Dr. Alif saat diwawancarai Tagar, Sabtu 21 Maret 2020.
Jadi, pasien yang berinisial N sudah dirujuk ke Makassar dan swap tenggorokannya sudah diambil.
"Warga Sulbar yang masuk dalam daftar PDP ada satu orang,"kata Alif menjawab pertanyaan Tagar.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari pengambilan swap (cairan) tenggorokan yang dilakukan hari Rabu 18 Maret kemarin. "Karena intens sekarang satu Minggu setelah pengambilan swap baru hasilnya keluar dan kami berharap, hasilnya negatif,"ujarnya.
Diketahui, N adalah seorang warga Polman yang kuliah di salah satu universitas di kota Depok, Jawa Barat. Saat itu, N pulang ke Polman dan mengalami gejala yang sama persis dengan yang dirasakan oleh penderita Covid-19 pada umumnya, sehingga N memeriksakan diri di RSUD Polman.
Setelah diperiksa di RSUD Polman, N dicurigai suspek Corona sehingga harus dirujuk ke Parepare untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
Beberapa hari lalu, Tagar mendapatkan informasi bahwa warga Polman Sulbar tersebut kembali dirujuk ke Makassar untuk memperjelas status kesehatan N.
"Jadi, pasien yang berinisial N sudah dirujuk ke Makassar dan swap tenggorokannya sudah diambil. Kami tinggal menunggu informasi selanjutnya dari Makassar, apakah N positif Corona atau negatif,"ungkap kepala bagian tata usaha RSUD Polman, Mustaman kepada.
Dia berharap, hasil yang akan pihaknya terima nantinya, tidak positif sehingga tidak terjadi keresahan di masyarakat Polman dan Sulbar pada umumnya. "Harapan kami, hasilnya negatif Corona," ujar Mustaman. []