Jakarta - Sambal menjadi menu pendamping favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang pedas bisa menambah nafsu makan seseorang. Namun, kenapa sambal yang diulek lebih enak daripada diblender ya?
Tak sedikit orang beranggapan sambal yang dibuat dengan cara diulek lebih lezat dibandingkan dengan hasil metode diblender. Padahal sambal yang diolah menggunakan blender memiliki tekstur lebih halus daripada menggunakan cobek.
Di samping itu, pembuatan sambal menggunakan blender lebih praktis, cepat, dan simpel tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Pembuatan menggunakan blender juga dapat menghasilkan banyak sambal lebih cepat dibandingkan dengan diulek.
Namun, sambal yang diulek ternyata bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang lebih lezat.
Baca juga:
- 5 Makanan Tradisional Indonesia Paling Pedas, Berani Coba?
- Ketahui Budaya Makan Korean Barbekyu, Senior Harus Ditraktir
- Merasakan Makanan Seperti Ini? Bisa Jadi Anda Positif Corona
Mengulek merupakan metode menghaluskan sambal menggunakan cobek, berbahan dasar dari batu ataupun kayu. Ketika sambal diulek, sejumlah bumbu ikut mengiringi seperti garam, bawang, atau penambahan terasi dan minyak.
Karena proses mengulek lama, hal itu akan membuat minyak alami pada bumbu akan keluar. Sedangkan jika menggunakan blender, itu hanya membuat bumbu hanya halus saja.
Sambal yang diulek dengan cobek bisa terasa lebih nikmat juga karena bumbu tidak terpapar panas seperti menggunakan belender.
Namun, sambal diolah dengan cara modern seperti diblender juga bisa mengeluarkan minyak mirip seperti diulek. Caranya adalah dengan menumis semua bumbu terlebih dahulu dalam beberapa menit sebelum diblender.
Bila bumbu yang biasanya tidak ditumis akan menjadi berbusa, sedangkan kalau di tumis terlebih dahulu busanya akan menghilang dan menghasilkan minyak. Sehingga sambal juga bisa terasa sedap. (Niswatul Mahmudah)