Rizieq Shihab Ingin Bubarkan BPIP Bentukan Jokowi

Imam Besar FPI Rizieq Shihab menilai BPIP Pancasila bentukan Presiden Jokowi harus dibubarkan, karena berbahaya bagi Pancasila dan boros anggaran.
Novel: Rizieq Pulang Asal Semua Kasus SP3 | Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (Foto: breakingnews.co.id)

Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan pembubaran Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) yang merupakan institusi bentukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

Menurut dia, BPIP telah meleset dari esensi Pancasila, karena dipahami sebagai pilar negara. Selain itu, ia memandang badan tersebut hanya melakukan pemborosan uang negara.

"Sehingga (BPIP) harus dibubarkan. Karena bukan saja pemborosan uang negara, melainkan sangat berbahaya untuk eksistensi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Innalillahi wa innailaihi rojiun," ujar Rizieq dalam rekaman video dari Mekkah yang tayang dalam akun YouTube Front TV saat Milad ke-21 FPI di Stadion Rawabadak, Jakarta Utara, Sabtu, 24 Agustus 2019.

Dia menyatakan, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, bukan pilar negara. Jadi, apabila ada pihak yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara, ia pandang sama sekali tidak memahami konstitusi, bahkan gagal paham tentang dasar negara.

"Lebih parahnya lagi rezim yang tidak paham hakikat Pancasila ini telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat BPIP,” tutur dia.

Ironisnya, Rizieq mengutarakan, rezim perselingkuhan antara komunis sosialis dan liberal kapitalis yang berkuasa sejak reformasi 1998 malah merasa paling NKRI dan paling pancasilais. 

Ia menyebut ada yang dengan sengaja menggeser Pancasila yang berintikan Ketuhanan Yang Maha Esa dari dasar negara, menjadi pilar negara. 

Jangan salahkan orang saat ini menyebut bahwa BPIP adalah badan penghianat ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan.

“Parahnya, mereka sosialisasikan pergeseran ilegal dan inkonstitusional tersebut secara sistematis melalui lembaga-lembaga tinggi negara," ujar pentolan FPI itu.

Oleh karena itu, lanjutnya, jangan ada yang menyalahkan apabila BPIP patut dikritisi, bahkan ia mendesak untuk dibubarkan. 

"Jangan salahkan orang saat ini menyebut bahwa BPIP adalah badan penghianat ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan,” kata penulis buku ‘Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah’ itu.

Pada tanggal 28 Februari 2018, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Pembentukan dianggap perlu dilakukan sebagai penguatan pembinaan ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Mengutip Wikipedia, struktur kepengurusan BPIP dipimpin Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah. Sementara pada struktur Anggota Dewan Pengarah diisi oleh Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, KH. Ma'ruf Amin, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewango, dan Wisnu Bawa Tenaya.

Dalam video tersebut Rizieq menilai para anggota BPIP yang tidak memahami esensi Pancasila justru digaji dengan nilai fantastis.

“Dengan anggota yang juga tidak paham esensi Pancasila tapi digaji lebih dari Rp 100 juga rupiah per bulan. Tiap anggotanya hanya untuk menonton dagelan penghianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara," tuturnya. []

Baca juga: Memindahkan Ibu Kota Bukan Hal Murah

Berita terkait
Soroti Ijtima Ulama, BPIP: Indonesia Bukan Negara Agama
BPIP respons Ijtima Ulama bahwa Indonesia bukan negara agama. Konsepsi Pancasila adalah sebuah dasar negara bangsa Indonesia.
Mendagri Sebut Rizieq Shihab Perlu Belajar Pancasila
Mendagri Tjahjo Kumolo meminta Rizieq Shihab perlu mempelajari kembali nilai-nilai yang terkandung di Pancasila.
Rizieq Shihab Sebut Tauhid Landasan NKRI
Imam Besar FPI Rizieq Shihab ingin NKRI bersyariah. Ia menilai Indonesia masuk kategori negara tauhid, bukan negara komunis.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.