Kudus - Berbulan-bulan ditutup karena pandemi, Pemerintah Kabupaten Kudus berencana membuka kembali Balai Jagong. Tempat wisata kuliner itu akan dibuka dengan sistem bergiliran.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti mengatakan pembukaan kuliner Balai Jagong akan dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Para pedagang di kawasan sport center akan diatur sedemikian rupa jaraknya, sebagai bentuk physical distancing.
"Petak lapak pedagang sudah kami buat, masing-masing pedagang akan mendapat lapak seluas 1,5 meter. Jarak antarlapak kami buat berjarak tiga meter. Ini bagian dari penerapan physical distancing," kata dia, Senin, 27 Juli 2020.
Dari hasil pemetaan yang dilakukan, kawasan Balai Jagong dapat diisi sekitar 150 lapak. Sedangkan jumlah pedagang kaki lima (PKL) mencapai 284. Karena itu, Dinas Perdagangan akan menerapkan sistem shifting atau bergilir pedagang dalam berjualan.
Jarak antarlapak kami buat berjarak tiga meter. Ini bagian dari penerapan physical distancing.
Dengan teknis, 284 pedagang itu akan dibagi dalam dua regu. Regu A, akan berjualan secara bergantian dengan regu B. Misalnya, satu hari regu A berjulan lalu keesokannya giliran regu B dan seterusnya. Melalui rekayasa seperti ini, Sudiharti berharap penerapan protokol kesehatan bisa berjalan dengan baik.
"Kami melakukan penataan PKL. Untuk sarana cuci tangan itu nanti dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)," tuturnya.
Sudiharti menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan para PKL mengenai protokol kesehatan yang harus mereka terapkan. Seperti kewajiban menggunakan masker, jaga jarak, sistem shifting dalam berjualan hingga batas waktu operasional pukul 21.00 WIB.
Baca juga:
- Kemenag Kudus Izinkan Salat Idul Adha di Lapangan
- Tak Pakai Masker, Warga di Kudus Tak Hafal Pancasila
- Kudus Bikin Marka Physical Distancing untuk Pemotor
Bagi PKL mainan, seperti komedi putar dan mobil-mobilan, Sudiharti menegaskan mereka wajib mengelap mainan dengan disinfektan usai digunakan.
"PKL mainan yang sementara tidak kami beri izin di Balai Jagong adalah PKL mandi bola. Soalnya tidak mungkin itu bolanya dilap satu-persatu usai digunakan. Ini berlaku sementara, nanti kalau pendeminya sudah berakhir mereka bisa kembali berjualan seperti semula," katanya.
Sudiharti mengaku pihaknya belum bisa memberikan prediksi kapan kawasan resmi dibuka. Mengingat tren Covid-19 di Kudus akhir-akhir ini sedang meningkat.
"Kami masih koordinasikan hal tersebut dengan Pak Hartopo, Plt Bupati Kudus," ucap dia. []