Kudus - Puluhan warga terjaring Operasi Patuh Candi dilakukan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort Kudus di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat, 20 Juli 2020. Mereka terjaring, rata-rata kedapatan tidak menggunakan masker saat berkendara.
Kepala Unit Turjawali Satlantas Polres Kudus Inspektur Satu Sri Sulistiyono mengatakan kegiatan Operasi Patuh Candi tahun ini tidak digelar secara stasioner sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Pandemi corona virus disease (Covid-19) membuat pelaksanaan Operasi Patuh Candi dilakukan secara hunting.
Sanksi kita berikan berupa menghafalkan pancasila. Setalah kami edukasi mereka kami beri masker.
Dalam operasi kali ini, ada beberapa poin yang ditekankan pihaknya. Yakni, helm SNI, melawan arus dan kelengkapan berkendara. Selain tiga poin tersebut, pihaknya juga menertibkan masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan.
Baca juga:
- Melihat Protokol Kesehatan di Pasar Hewan Kudus
- Polda Jateng Ringkus 7 Perampok Rp 2,2 M di Kudus
- Pria Tanpa Identitas Meninggal di Terban Kudus
Di mana masyarakat yang kedapatan tidak patuh menggunakan masker saat berkendara akan mendapat sanksi edukatif dari pihaknya.
"Sanksi kita berikan berupa menghafalkan pancasila. Setelah kami edukasi mereka kami beri masker," ujarnya.
Dari gelar operasi patuh candi yang digelar pihaknya. Sulis menegaskan sudah ada puluhan pengendara terjaring, mulai dari pengendara roda dua, roda tiga hingga roda empat.
Bicara soal hafalan pancasila, sejumlah pengendara ketahuan tidak menghafal setiap sila dalam pancasila dengan baik. Bahkan ada salah satu pengendara yang justru menyanyikan lagu Garuda Pancasila saat diminta hafalan pancasila.
Dia adalah Sulhadi. Pria 52 tahun yang berprofesi sebagai tukang becak ini, terlihat begitu grogi saat dimintai anggota Satlantas Polres menghafalkan pancasila. Hingga tanpa disadari dia malah menyanyikan lagu garuda pancasila.
Setelah mendapat penjelasan ulang, akhirnya dia mengerti sanksi apa yang harus dijalankan dia. Dibantu anggota Satlantas Polres, akhirnya dia berhasil melafalkan setiap sila dalam pancasila dengan baik.
"Iya nanti akan saya hafalkan," janjinya pada anggota kepolisian.
Terkait soal alasan tidak mengenakan masker, Sulhadi mengaku lupa sebab terburu-buru. Masker yang seharusnya dikenakannya masih tersimpan di jok becak.
"Tidak apa-apa, sanksinya edukatif. Tapi saya tidak mau mengulanginya lagi," ujar Sulhadi menanggapi sanksi yang diberikan.
Hal senada juga dilakukan Mukhtar. Sopir angkot trayek Bareng ini juga kedapatan tidak menggunakan masker dan tidak hafal pancasila. Pada Tagar, dia mengaku lupa mengenakan masker dan sudah lama tidak mendengar bunyi pancasila.
"Sudah lama, jadi lupa. Tapi nanti saya coba hafalkan lagi," ucapnya. []