Kudus - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus memperpanjang masa libur Pedagang Kaki Lima (PKL) di Balai Jagong Kudus. Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipasi masifnya penyebaran virus corona di Kota Kretek.
Kondisinya masih menghawatirkan, makanya mereka kami liburkan kembali sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti mengungkapkan sudah memberitahukan kebijakan itu kepada PKL Balai Jagong. Lewat surat edaran yang disebatkan per Senin, 31 April 2020. Bahwa PKL di Balai Jagong kembali diliburkan mulai tanggal 30 Maret 2020 hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.
"Kondisinya masih menghawatirkan, makanya mereka kami liburkan kembali sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Sudiharti, Rabu, 1 April 2020.
Peliburan Balai Jagong semata ditujukan untuk meminimalisir kegiatan pengumpulan massa di Kabupaten Kudus. Sebab, Balai Jagong merupakan salah satu tempat favorit bagi masyarakat Kudus untuk menghabiskan waktu bersantai bersama teman dan keluarga.
Di tempat itu, pengunjung dapat berolahraga, sembari menikmati sajian kuliner dan nongkrong dalam waktu yang lama. Karenanya, pemerintah menilai Balai Jagong potensial untuk penyebaran Covid-19. Alasan inilah yang melatarbelakangi munculnya kebijakan penutupan operasional PKL sementara waktu.
Etik, sapaan akrab Sudiharti, tidak menampik jika dalam masa libur corona ini masih ada sejumlah PKL yang nekat berjualan di Balai Jagong. Hanya saja, pihaknya memastikan jumlahnya tidak banyak. "Memang masih ada yang bandel. Tapi kami pastikan omset mereka berkurang banyak," ujar dia.
Kesadaran masyarakat Kudus dalam melakukan social distancing dan physical distancing membuat tempat-tempat keramaian seperti Balai Jagong dan kawasan Sport Center jadi sepi pengunjung.
"Tadi banyak pedagang yang datang ke sini, mengeluh kondisinya sepi. Mau bagaimana lagi, kondisinya memang seperti ini," katanya.
Sebagai alternatif matinya pendapatan PKL Balai Jagong, Etik menawarakan pedagang untuk berjualan di Gang 1, Gang 2 dan Gang 3 Kota. Kawasan kuliner kaki lima di pusat kota itu dinilai lebih aman.
"Di sana memang ramai. Tapi pengunjung yang datang hanya berkuliner saja lalu pulang. Tidak seperti di Balai Jagong yang digunakan nongkrong sampai berjam-jam," ucap dia. []
Baca juga:
- Cegah Corona, Pasar Sentul Terapkan Transaksi Online
- Rembang KLB Corona, Jam Operasional Pasar Dipangkas
- Corona Bikin Pasar Rakyat Aceh Besar Ditutup