Ratusan Warga Pemalang Keracunan Ikan Tongkol BPNT

Ratusan warga Pemalang keracunan makanan, diduga ikan tongkol dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sejumlah warga mendatangi Puskemas Randudongkal, Kabupaten Pemalang, usai terjadi keracunan diduga dari ikan tongkol bantuan BPNT, Senin malam, 20 Juli 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Pemalang - ‎Ratusan warga di Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah diduga mengalami keracunan ikan tongkol Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Puluhan di antaranya harus dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas.

Informasi yang dihimpun Tagar, ‎warga yang diduga keracunan berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Randudongkal, di antaranya Desa Semaya, Kejene dan Kreyo. Mereka mulai mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah pada Senin malam, 20 Juli 2020.

Satu per satu dari warga tersebut dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah dan Puskesmas Randudongkal. Sebelum keracunan, mereka memakan ikan tongkol yang berasal dari Bantuan Pangan Non Tunai.

Nanti sampelnya akan dibawa ke laboratorium di Yogya atau Semarang untuk diperiksa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Sholahudin membenarkan adanya peristiwa tersebut. Tim surveillance Dinas Kesehatan sudah berada di Randudongkal untuk mengumpulkan informasi. 

"Tim sudah di sana. Ini lagi dilacak," kata Sholahudin saat dihubungi, Selasa 21 Juli 2020.

Baca juga: 

‎Menurut Sholahudin, hingga Selasa pagi jumlah warga yang masih dirawat di Rumah Sakit Mardhatillah, Puskesmas Randudongkal dan puskesmas lain sekitar 60 orang. Mereka yang berasal dari sejumlah desa seperti Semaya, Kalitorong, Kejene dan Kroya itu mengalami pusing, lemas, mual dan muntah.

"Jumlah pasti yang keracunan belum bisa kami pastikan karena masih ada yang berdatangan ke rumah sakit atau puskemas. Ada juga yang rawat jalan. Yang dirawat inap informasinya nanti sore sudah boleh pulang," ujar dia.

‎Sholahudin mengatakan tim surveillance akan mengambil sampel ikan tongkol yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk memastikan penyebab keracunan. "Nanti sampelnya akan dibawa ke laboratorium di Yogya atau Semarang untuk diperiksa," ujarnya.

‎Kepala Desa Kejene Yus Sularso mengungkapkan jumlah warganya yang mengalami gejala keracunan usai memakan ikan tongkol mencapai 36 orang. Rata-rata keluhannya adalah mual, muntah dan pusing.

"Yang kena ada 36 orang tapi yang ke Puskesmas Randudongkal ada 14 orang, kemudian yang dirawat inap tadi malam empat orang, ditambah tadi pagi satu orang," ujar dia.  

Menurut Yus, warga mulai mengalami gejala keracunan Senin malam 20 Juli 2020 sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelumnya, pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB mereka baru mengambil ikan tongkol dari program BPNT yang didrop di e-warong.

"Warga yang dapat bantuan BPNT sekitar 900-an. Biasanya juga tidak masalah. Baru kali ini ada yang keracunan. Sebelumnya pernah ikan bandeng dan ayam," ujarnya.

‎Yus menyebut, setelah ada warga yang mengalami gejala keracunan, warga lain yang mendapat bantuan ikan tongkol langsung membuang ikan tersebut karena khawatir ikut keracunan. "Ada yang makan tapi tidak ikut keracunan juga. Jadi mungkin tidak semua," ucap dia. [] 

Berita terkait
54 Warga Sidempuan Keracunan Penjual Bakso Ditangkap
Kasus puluhan warga Kota Padangsidempuan, diduga keracunan makanan, petugas kepolisian setempat menjemput pedagang bakso dari kediamannya.
Puluhan Anak Deli Serdang Keracunan Makanan
Sebanyak 32 warga di Deli Serdang, keracunan makanan. Mereka mengalami sakit perut dan mual setelah menyantap jajanan bakso bakar.
Makan Daging Babi, 82 Jemaat HKBP Langkat Keracunan
Sebanyak 82 warga jemaat gereja HKBP di Langkat keracunan makanan pasca mengkonsumsi daging babi.